News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Agung

Gunung Agung Alami Tremor Overscale, Siang Tadi Letusan Energi Terbesar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Agung mengeluarkan kepulan asap setinggi kurang lebih 3000 meter terlihat di Desa Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017). Menurut Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat dua lubang didalam kawah yang menghasilkan asap tebal berwarna putih dan asap pekat berwarna kelabu. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Gunung Agung masih mengalami erupsi magmatik hingga Selasa (28/11/2017) siang. Bahkan letusan sekitar pukul 13.37 Wita tersebut disertai dengan tremor overscale.

"Sejauh ini, letusan hari ini adalah letusan dengan energi terbesar sepanjang krisis Gunung Agung yang aktivitas vulkaniknya meningkat dalam beberapa bulan terakhir," ujar Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana.

Hingga pukul 15.10 Wita, tremor overscale tersebut masih berlangsung, namun amplitudonya cenderung menurun.

Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali terus meningkat siang ini.

Baca: Waspada, Dua Hari ke Depan Jawa Barat akan Dilanda Cuaca Ekstrem

Terpantau Gunung Agung mengeluarkan letusan terus menerus.

"Gunung Agung meletus menerus. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 4.000 meter di atas kawah.

Tremor menerus terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm). Status Awas level 4," ujar Sutopo melalui akun Twitter pribadinya @Sutopo_BNPB, Selasa (28/11/2017).

Menurut Sutopo, berdasarkan informasi dari pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Rendang, intensitas gempa tremor terjadi sangat tinggi dan terus menerus pada siang ini.

Ia pun meminta semua masyarakat waspada akan bahaya erupsi Gunung Agung yang lebih besar terjadi.
Utamanya bagi masyarakat yang masih berada dalam radius wilayah 8 hingga 10 kilometer dari Gunung Agung untuk segera mengungsi.

Baca: Agus Yudhoyono Tak Pernah Ditawari Jokowi Gantikan Khofifah sebagai Menteri Sosial

"Info dari Pos Pantau PVMBG Rendang bahwa gempa tremor sangat tinggi dan menerus pada Selasa (28/11/2017) siang. Harap semua waspada. Masyarakat yang masih berada di dalam radius 8 sampai 10 km diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang," terang Sutopo.

Status Gunung Agung naik dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4), terhitung sejak Senin (27/11/2017) pukul 06.00 Wita.

Gunung Agung saat meletus, Minggu (26/11/2017). (Twitter)

Ada lebih dari 40.000 warga desa di sekitar Gunung Agung yang telah mengungsi sejak Sabtu (25/11/2017) malam.

Mereka mengungsi ke desa-desa atau tempat lain yang berada di luar kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung.

Angka pasti jumlah pengungsi belum bisa dipastikan, sebab petugas masih melakukan penyisiran dan mengimbau agar warga mengungsi.

Sebanyak 22 desa berpotensi terdampak erupsi.

Baca: Airlangga Hartarto Minta Restu Jokowi Ikut Bertarung Gantikan Posisi Setya Novanto

Seluruh desa tersebut berada dalam radius rawan erupsi sejauh delapan kilometer dari kawah Gunung Agung, ditambah perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya sejauh 10 kilometer.

Desa tersebut adalah Desa Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amertha Bhuana dan Sebudi.

Padahal ada sekitar 90.000 orang sampai 100.000 orang yang berada di desa tersebut dan harus dievakuasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini