Disinggung soal asal kuda yang mengikuti kompetisi, ia memaparkan, kuda-kuda pacuan merupakan kuda asli Indonesia, terkecuali, untuk kelas Race Terbuka yang diikuti jenis kuda hasil kawin silang antara kuda betina domestik (asli Indonesia) dengan penjantan yang merupakan kuda asal negeri lain dengan kelas kompetisi Race Terbuka G2, Race Terbuka G3, dan Race Terbuka G4.
Presiden Jokowi Akan Menyusuri Tol Soroja Menggunakan Bus Persib Bandung Ditemani Para Pemain https://t.co/o6w8x85iqD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 4, 2017
"kuda-kudanya ini asli Indonesia cuma nanti ada race terakhir, Race Terbuka, nah itu udah mulai persilangan, namanya G2, G3, G4, nah itu si pejantannya kuda dari luar," katanya.
Mengenai banyaknya warga yang turut menyaksikan gelaran kompetisi tersebut, ia mengungkapkan, panitia bersyukur sekali karena memang kompetisi pacuan kuda tradisional telah menjadi hiburan bagi masyarakat Lembang serta sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Kota Lembang.
"Saya sih sebagai panitia Alhamdulillah banget, ya, karena ini kan hiburan masyarakat Lembang, ya, juga sebagai daya tarik buat pariwisata Lembang juga," katanya.
Dikonfirmasi daerah asal pemenang, ia menyampaikan, pemenang kompetisi terbilang merata, selain cukup banyak dimenangkan kuda pacu asal Lembang, beberapa daerah di Jawa Barat pun ada yang turut menjadi pemenang dalam kompetisi antar kelas tersebut.
"Alhmdulillah pemenengnya merata, dari Lembang sendiri ada Alhmdulillah lumayan banyak, dari Soreang ada, Tasik ada, dari Garut ada," jelasnya.
Diharapkan Rizky, selain peternak kuda pacu tradisional di Lembang semakin meningkat, ke depannya partisipasi peserta kompetisi bisa lebih banyak ditambah antusias pacuan kuda tradisional bisa lebih besar lagi.
"Mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi, antusias pacuan tradisional lebih besar lagi," tandasnya.(*)