Laporan wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Terkait musibah meninggal dunianya seorang mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) saat mengikuti diksar mapala, hingga kini masih dilakukan penyelidikan oleh petugas kepolisian.
Namun penyelidikannya kini diambilalih petugas Satreskrim Polresta Palembang.
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
"Untuk kasus tersebut ditangani oleh Satreskrim Polresta Palembang," ujar AKP Aidil Fitri, Kapolsek Gandus Palembang, ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (4/12/2017).
Sebelumnya pasca dari musibah, Polsek Gandus telah memeriksa sebanyak enam orang saksi yang semuanya rekan-rekan dari mahasiswa yang meninggal dunia.
Diberitakan sebelumnya, Haris Fuadi (19), meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan lapangan pendidikan dan latihan dasar (diklatsar) angkatan XIX tahap I.
Mahasiswa Pecinta Alam Himpala Bahtera Buana (Mapala HBB) Polsri di kawasan RT 29 Mekarsari Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang, Sabtu (2/12/2017) malam.
Almarhum tercatat sebagai mahasiswa semester III jurusan Teknik Mesin Polsri.
Diketahui bermula almarhum bersama 25 temannya yang beranggota peserta dan panitia, sedang menjalani rangkaian kegiatan pelatihan di lokasi.
Pada pukul 15.00 Sabtu (2/12), almarhum mengalami kesurupan atau kerasukan.
Dikarenakan lokasi yang cukup jauh dari pemukiman warga, teman-teman korban sempat bingung untuk membawa korban berobat.
Kemudian satu diantara mereka, bertanya kepada warga tempat orang pintar yang bisa mengobati almarhum.
Barulah sekitar pukul 20.00, almarhum dibawa teman-temannya ke rumah Ustad Taufik yang berada di Perum Griya Asri RT 09 Kecamatan Gandus Palembang.
Namun setibanya disana, Ustad Taufik sedang tidak berada di kediamannya.
Oleh teman-temannya korban diletakan di lokasi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya pihak Ustad Taufik melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Gandus.