Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Mahalnya harga barang-barang di Kampung Long Apari, khususnya harga ayam potong yang mencapai Rp 1 juta/ekor, akan mendapatkan perhatian.
Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh di Kota Samarinda, Jumat (8/12/2017), mengaku belum mendapat informasi seputar hal tersebut.
Dia sudah meminta agar Sekda segera membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), untuk memantau perkembangan harga di pasaran.
Dan TPID ini, sudan turun untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga ke sejumlah tempat.
"Supaya harga bisa terkendali," katanya.
Baca: Pola Kemitraan Peternak Ayam Potong Rawan Permainan
Selain itu, juga sudah ada kebijakan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang sudah digagas Pemkab Mahulu.
Dengan SOA ini, jauhnya perbedaan harga antara daerah satu dengan lainnya, diharapkan bisa ditekan.
Untuk SOA ini, Pemkab Mahulu sudah mengalokasikan anggaran Rp 8 miliar di tahun 2017, dan Rp10 miliar di tahun 2016.
Berdasarkan pengamatan, SOA ini menurutnya cukup efektif.
"Karena selama ini begitu, alasannya pedagang itu. Distribusi mahal karena ongkos angkut tinggi," ujarnya.
Salah satu inti permasalahan, kata Bonifasius, mahalnya harga barang-barang disebabkan masih sulitnya konektivitas antara daerah satu dan daerah lainnya.
Dia juga mengakui bahwa Pemkab Mahulu memiliki keterbatasan untuk membangun jalan dan jembatan, terutama dari sisi anggaran.
Untuk itulah, dukungan dari Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat menurutnya mutlak dibutuhkan.
"Kita bermohon sekali agar Pemerintah Provinsi bisa membantu kita untuk membangun jalan dan jembatan di Kabupaten Mahulu," katanya.