News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Desak Putu Kari, Perempuan Tangguh Istri Pahlawan I Gusti Ngurah Rai itu Kini Tiada Lagi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelayat di depan jenazah Desak Putu Kari (94) di rumah duka di Jalan Nangka Selatan, tepatnya di Hotel Bali Mulya, Denpasar, Minggu (10/12/2017). TRIBUN BALI/RIZAL FANANY

Baca: Bocah Jepang Berusia 3 Tahun Hilang Setelah Ditinggal 10 Menit oleh Orangtuanya di Dalam Mobil

"Niang turut menjadi saksi bagaimana perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Mungkin itulah yang membuat jiwanya begitu tangguh ketika menghadapi suatu masalah. Jika ada anggota keluarga yang punya masalah, niang terkadang menjadi teman curhat. Setelah diberi petuah olehnya, entah kenapa rasanya semangat bangkit kembali," tuturnya.

Sifat tak mau menyerah ini menurut Agung Danil sudah diperlihatkan sendiri oleh sang niang.

Maka dari itu setiap kata penyemangat yang dikatakannya terasa tulus dan penuh arti.

"Niang pernah mengalami situasi sulit ketika masa perjuangan. Ketika itu tentara Belanda memerintahkan agar niang dan ketiga anaknya ditangkap. Meskipun sudah berusaha kabur sekuat tenaga, tetap saja niang tertangkap dan dipenjarakan di tangsi Gianyar. Meski diperlakukan buruk, niang tidak terpuruk. Ketika itu ayah saya, I Gusti Ngurah Alit Yudha, yang merupakan putra bungsu baru berusia tiga bulan," ucapnya.

Cerita pun berlanjut ketika anak buah I Gusti Ngurah Rai ditangkap oleh Belanda untuk dijadikan sandera.

Mereka terancam akan dihukum mati dengan cara digantung.

Baca: Surat Tugas Gerindra Minta La Nyalla Maju Jadi Cagub Jatim Beredar

Ketika eksekusi akan dilakukan, Desak Putu Rai datang ke hadapan Belanda.

Ia berkata bahwa kalau mau membunuh, bunuh saja dirinya, sebab keberadaannya di mata I Gusti Ngurah Rai lebih berharga daripada anak buah yang akan dieksekusi.

"Niang menghadap dengan tangan kosong. Ia bicara begitu berani kepada tentara musuh. Belanda akhirnya melepaskan niang serta para anak buah. Bahkan niang dipulangkan dengan diantar langsung oleh tentara menggunakan mobil," lanjut Agung Danil.

Perempuan pemberani itu kini telah menghadap Yang Kuasa. Desak Putu Rai meninggal akibat usia yang sudah renta.

Agung Danil bercerita, niangnya tidak memiliki riwayat sakit. Ia memang pernah mengalami masalah jantung sekitar tahun 2000, namun kondisinya bisa pulih setelah operasi.

Namun usia tua tak mampu dilawan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini