Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO -- Bencana angin puting beliung melanda tiga dusun di tiga desa berbeda di Kabupaten Wonosobo, Jumat sore, (8/12/2017).
Di dusun Cangkringan Desa Pagerejo Kecamatan Kertek, 9 rumah dan sebuah gedung pertemuan di Rt 1 Rt 5 dan Rt 7 Rw 8 mengalami kerusakan akibat terjangan angin ribut.
Sebuah gedung pertemuan dan lima rumah di antaranya mengalami rusak ringan, dua rumah rusak sedang dan dua lainnya rusak berat. Kerusakan bangunan rata-rata pada bagian atap yang copot atau beterbangan.
Bencana itu bahkan menyebabkan seorang warga mengalami luka. Ariyanto, warga Rt 7 Rw 8 terluka karena tertimpa material bangunan rumah yang runtuh akibat diterjang angin.
"Bencana itu diawali angin kencang disusul hujan lebat disertai petir sehingga mengakibatkan beberapa rumah rusak,"kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonosobo Prayitno, Sabtu (9/12).
Angin puting beliung juga menerjang wilayah dusun Sibenda desa Purwojati Kertek hingga mengakibatkan rumah milik Waldiyono di Rt 4 Rw 8 mengalami rusak berat.
Sedangkan di dusun Gasana desa Karangluhur Kertek, angin puting ribut memporakporandakan rumah mikik Mudasir hingga rusak berat. Rumah itu pun dikosongkan hingga penghuninya mengungsi di rumah famili.
Cuaca ekstrem kala itu bukan hanya memicu angin kencang hingga merusak puluhan rumah warga. Sebuah jembatan penghubung antar kecamatan Kaliwiro-Kalibawang di desa Selomanik Kecamatan Kaliwiro runtuh karena tiang penyangga tengah ambrol, Jumat (8/12) pukul 17.30 Wib.
Jembatan itu ambrol lantaran tak kuat menahan terjangan arus banjir sungai Selomanik yang melintas di bawahnya. Akibat kejadian itu, jalur melalui jembatan tersebut ditutup total untuk semua kendaraan dan pejalan kaki.
"Akibat hujan intensitas tinggi di wilayah Kaliwiro yang berlangsung lama menyebabkan penyangga jembatan tergerus air sungai yang meluap,"katanya. (*)