Laporan wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Akibat hal sepele, dua warga di kawasan Samarinda Ilir ini terlibat konflik yang berujung terhadap aksi kekerasan.
Kekerasan yang menjurus terhadap aksi pengeroyokan itu bermula dari es batu.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/12/2017) di Jalan Sultan Alimuddin, Samarinda, Kalimantan Timur.
Saat itu, pelaku bernama Pete mendatangi rumah sekaligus warung korban untuk membeli es batu.
Namun karena es batu telah habis terjual, Pete pun marah sambil berlalu pulang.
Baca: MUI akan Boikot Amerika Serikat
Ternyata sikap Pete itu tidak diterima oleh pemilik warung yang langsung mendatangi rumah Pete untuk menanyakan maksud dari sikapnya yang marah-marah akibat tidak mendapatkan es batu.
Pete yang masih terlihat emosi pun langsung naik pitam. Dia langsung menghunuskan senjata tajam ke tubuh korban.
Tak hanya sendirian saja, aksi Pete itu diikuti kerabatnya yang melakukan pemukulan dengan tangan kosong ke tubuh korban.
Beruntung korban dapat menghindari serangan senjata tajam dari Pete kendati tidak dapat menghindari pukulan dari kerabat pelaku.
"Pelaku utama sudah kita amankan, namun kerabatnya masih kita cari. Kondisi korban baik karena saat kejadian dapat menghindari senjata tajam pelaku. Namun bagian belakang kepala korban mengalami luka," ucap Kapolsekta Samarinda Ilir, Kompol Chandra Hermawan, melalui Kanit Reskrim, Ipda Purwanto, Minggu (17/12/2017).
Baca: PDIP Usung Mantan Komandan Brimob Murad Ismail Sebagai Calon Gubernur Maluku
Menurutnya kejadian itu memang disebabkan karena hal sepele, pelaku yang tidak mendapatkan apa yang ingin dibelinya, lalu mengumpat dan marah.
Aksi tersebut tidak diterima oleh korban, si penjual es batu.
"Iya, karena pelaku tidak dapat apa yang ingin dibelinya, merasa kesal dan langsung marah-marah. Tapi ternyata si penjual tidak terima, hingga akhirnya terjadi aksi kekerasan itu,"kata dia.