News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Bagus Diselamatkan Gajah Saat Tersesat di Dalam Hutan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gajah bernama Ria yang baru beranak

Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Nolpitos Hendri

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU– Seekor induk gajah bernama Ria yang sudah berumur 40 tahun baru saja melahirkan anak jantan.

Ria merupakan seekor gajah dari delapan gajah yang ada di Playing Squad Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Delapan gajah ini melakukan patroli di kawasan TNTN guna melihat dan membersihkan jerat yang dipasang pemburu.

Selain itu juga membersihkan racun satwa yang dipasang pemburu.

Gajah, pastinya tidak akan sesat di dalam hutan, karena hutan adalah tempat hidupnya.

Namun, manusia pastinya bisa sesat di dalam hutan.

Nah, ketika manusia tersesat di dalam hutan, gajah bisa membawa manusia kembali ke luar hutan.

Itulah yang dialami mahot gajah bernama Bagus Prayudi.

Bagus adalah mahot gajah Ria yang baru saja beranak.

Menurut penuturan Bagus saat ditemui Tribunpekanbaru.com pada Kamis (21/12) di Playing Squad TNTN, ia menjadi mahot gajah sejak bulan Maret lalu, dan kini ia dipercaya menjadi mahot gajah induk bernama Ria.

"Saya baru bisa memberikan perintah kepada gajah setelah satu bulan. Namun belum banyak. Saya berinteraksi dengan dia melalui suara, setelah ia kenal dengan suara saya, ia baru mau mengikuti perintah saya," ungkap Bagus.

Kata Bagus, Ria sudah berumur 40 tahun, dan ia sudah memiliki tiga anak.

Anak pertama Ria bernama Tesso berjenis kelamin jantan dan sudah berumur 12 tahun.

Anak kedua bernama Nella berjenis kelamin betina dan sekarang sudah mati.

Anak ketiga bernama Harmoni Rimbo baru berumur 1 bulan lahir 21 Nevember lalu.

"Anak gajah itu bernama Harmoni Rimbo, nama pemberian Bupati Pelalawan HM Harris," jelas Bagus.

Bagus pernah memiliki pengalaman bersama dengan Ria.

Ria pernah menyelamatkan Bagus saat ia sesat di dalam hutan TNTN.

"Saat itu saya mencari tempat makannya di hutan yang banyak pohon yang bisa dimakan gajah. Saat itu saya naik di punggung Ria. Saat saya mencari, tanpa saya sadari ternyata saya sudah berada di dalam hutan lebat. Saat saya ingin ke luar hutan, saya tidak tahu arah, saya tak lihat matahari dan saya juga tak punya kompas, saya bolak balik cari jalan masih ketemu dengan jalan yang sama," jelas Bagus.

Bagus saat itupun pasrah, dan kemudian ia menyerahkan mencari jalan ke luar kepada Ria.

"Saya bilang sama Ria untuk jalan sendiri tanpa saya arahkan. Akhirnya saya bisa ke luar dari hutan bersama Ria dan menemukan jalan pulang," tutur Bagus.

Selain delapan gajah jinak, ada 110 gajah liar yang berada di sekitar TNTN. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini