Laporan Wartawan Tribun Jogja
TRIBUNNNEWS.COM, KULONPROGO - Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di sebuah sumur pertanian di sisi luar ujung timur lahan pembangunan bandara baru di Temon, Kamis (11/1/2018) pagi.
Nayat perempuan tanpa identitas tersebut merupakan korban pembunuhan karena ada bekas serupa luka tusuk di di bagian pipi kanan dan kiri bawah telinga.
Mayat ditemukan mengambang dalam posisi terbalik di sumur sedalam sekitar 9 meter di sebuah lahan pertanian wilayah Pedukuhan Glagah, Desa Glagah.
Keberadaannya ditemukan sekitar pukul 6 pagi oleh Dukuh Glagah, Suroto yang sebelumnya mendapat laporan kecurigaan masyarakat.
"Ada warga melapor sebelum shubuh ada mobil berhenti di dekat lokasi dan ketika dicek kembali mobil sudah hilang. Pagi tadi kami cek lokasi dan menemukan ada mayat di dalam sumur," kata Suroto, Kamis.
Kecurigaan muncul ketika Suroto dan warga melihat ada jejak kaki dan bekas benda terseret dari arah jalan menuju sumur tersebut.
Baca: Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Martapura
Lalu mereka mengecek ke dalam sumur dan menemukan mayat tersebut mengambang dengan posisi di atas.
Hal itublalu dilaporkan ke polisi dan petugas terkait yañg kemudian begerak ke lokasi.
Mayat diangkat dari dalam sumur oleh petugas search and rescue lalu diidentifikasi.
Jenazah perempuan berusia sekitar 30 tahun, berkulit terang, rambut bercat pirang, dan bertato di paha kanan.
Saat itu, perempuan itu mengenakan kaos berwarna coklat dan celana berwana gelap.
Saat ditemukan, sebuah cincin dan jam tangan berwarna keemasan masih dikenakan di tangan kirinya.
Baca: Disebut Bakal Jadi Pendamping Gus Ipul di Pilgub Jatim, Ini Tanggapan Bupati Kulonprogo
Semula, informasi warga menyebut ciri mayat tersebut serupa seorang LC yang bekerja di tempat hiburan di Pantai Glagah.
Namun, setelah dikroscek petugas, orang yang dimaksud ternyata bisa dihubungi dan dalam keadaan hidup.
Hingga kini identitas mayat tersebut masih misterius. Jenazah lalu dievakuasi ke RS Bhayangkara Sleman untuk proses otopsi san oemeriksaan lebih lanjut.
"Informasi terkait identitasnya masih simpang siur. Ada beberapa nama yang muncul namun setelah dikroscek ternyata bukan. Kami belum bisa menduga penyebab kematiannya namun ada mengarah ke penganiayaan karena terdapat luka di tubuh jenazah. Kami menunggu hasil otopsi," kata Kapolsek Temon, Setyo Heri. (Tribun Jogja/Ing)