TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Guna memenuhi permintaan ekspor kereta ke luar negeri, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) tahun ini mulai membangun pabrik baru di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Senior Manager Secretary Public Relation PT INKA, Cholik Mochamad Zam-Zam, Selasa (16/1/2018).
"Tahun ini dimulai pembangunannya, insyaallah awal 2019 sudah bisa dipergunakan," kata Cholik.
Ia menuturkan, pabrik seluas sekitar 60 hektar yang berada di Banyuwangi khusus memproduksi kereta yang akan diekspor dan juga jenis kereta berpenggerak.
"Nantinya, pabrik di Banyuwangi akan memproduksi khusus kereta berpenggerak dan produk kereta ekspor," katanya.
Dikatakan Cholik, nantinya pabrik di Banyuwangi tersebut dapat menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 9000 pegawai. Besaran angka atau jumlah pegawai itu merujuk jumlah pegawai di INKA Madiun yang jumlahnya sekitar 3000 pegawai.
"Secara logis dengan luas pabrik 22,5 hektar, ada sekitar 3 ribu pegawai. Nah kalau luas pabrik 60 hektar bisa dibayangkan," katanya.
Cholik menuturkan pembangunan pabrik baru INKA di Banyuwangi untuk mengcover pekerjaan di Madiun. Selama ini, PT INKA di Madiun sudah menerapkan kebijakan kerja tiga sesi, penambahan mesin hingga penambahan sumber daya manusia.
Cholik mengatakan, dengan kapasitas pabrik INKA di Madiun saat ini, untuk memenuhi target lebih dari Rp 2,6 atau Rp 3 triliun tidak dapat dicapai. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penambahan pabrik.
"Pabrik di Madiun sudah jenuh. Kami sudah melakukan penambahan orang, tambahan shift. 24 jam kami sudah kerja. Makanya kami perlu ekspansi," katanya.
Dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi pabrik baru lantaranya lokasinya yang dinilai strategis dan mampu memangkas ongkos pengiriman keluar negeri.
Sebab, selama ini ongkos pengiriman kereta ekspor dari Madiun-Surabaya membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
"Bila pabrik ekspor kereta berada di Banyuwangi maka otomatis biaya pengiriman akan lebih hemat. Apalagi Banyuwangi sendiri sudah memiliki dermaga."
"Tentu ini menjadikan INKA makin mampu bersaing dalam persoalan harga dengan produk diluar negeri," ujarnya.
Dengan demikian target pencapaian penjualan PT INKA yang dinginkan Kementerian BUMN sebesar Rp 3 triliun pada 2018, bisa terpenuhi.
"Tahun 2017, target 2,6 triliun dan bisa tercapai. Target tahun ini 3 triliun," demikian Cholik.
Cholik menambahkan, pabrik INKA di Kota Madiun, tetap memproduksi kereta reguler, kereta barang, kereta tangki, dan kereta pesanan nasional.
Sedangkan kantor pusat atau kantor induk PT INKA tetap berada di Kota Madiun.