TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Belasan warga yang menghuni Perumahan Asabri 1, Kelurahan Tawanganom, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, mengaku menjadi korban pencurian.
Meski jumlah korban cukup banyak, namun yang melapor ke polisi baru satu orang, yakni Anggita Yuliana, warga RT 4/RW 5. Sementara korban lain tak melapor karena menganggap pencurian itu sebagai ulah dari apa yang mereka namai "Setan Gundul" alias tuyul.
Mereka menyebut demikian karena tidak ada kerusakan di tempat-tempat penyimpanan uang dan perhiasan yang raib.
Baca: Fakta Evy dan Anaknya Minum Racun: Motifnya Asmara, 3 Anaknya Dimakamkan Berdampingan
"Dari semua yang mengaku kehilangan uang dan benda berharga (perhiasan emas), tidak ada kerusakan di tempat penyimpanan. Tidak ada kerusakan di lemari, kunci juga masih terkunci,"kata Muhammad Brian warga RT2/RW5, Kamis (18/1/2018).
Menurut Brian, tidak adanya kerusakan ditempat penyimpanan harta, benda warga itu membuat belasan yang mengaku menjadi korban itu enggan melapor ke Polisi. Karena mereka beranggapan itu ulah tuyul.
"Rata rata warga yang mengaku kehilangan uang dan perhiasan emas di tempat penyimpanan di rumahnya segan melapor ke Polisi karena tidak ada kerusakan di rumahnya. Mungkin juga pikir korban, tidak ingin merepotkan petugas,"jelasnya.
Dituturkan Brian, kehilangan harta benda warga Perum Asabri itu bervariasi, antara satu juta rupiah sampai lima jutaan Rupiah.
Begitu juga dengan perhiasan emas yang hilang, rata rata semua disimpan di lemari yang terkunci rapat dan hanya satu orang yang membawa kuncinya.
"Kalau perhiasan emas yang hilang, ada yang satu set, terdiri dari gelang, kalung, giwang dan cicin, infonya ada perhiasan emas yang hilang, lebih satu set. Rata rata yang mengaku jadi korban tidak mau berterus terang. Mungkin malu mau cerita, karena diambil "Setan Gundul" itu,"ujar pengusaha kuliner ini.
Kapolsek Magetan, AKP Muhammad Munir Pahlevi yang dikonfirmasi menyebutkan, banyaknya informasi kehilangan di rumah-rumah warga ini karena longgarnya sistem keamanan lingkungan (Siskamling), sehingga pelaku leluasa mengambil barang warga.
"Biasanya lingkungan tidak aman, karena Siskamling di Perumahan itu longgar. Sehingga pelaku melihat peluang untuk melakukan pencurian harta benda milik warga setempat,"kata mantan Polantas Resor Magetan.
Terkait dugaan pencurian, lanjut AKP Munir, Polisi masih terus melakukan penyelidikan di tempat itu, termasuk bertanya kepada tetangga korban dan keluarga korban.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan sehingga belum berani berandai andai untuk memberikan keterangan kepada teman teman. Sebaiknya ditunggu saja,"ujar AKP Munir, singkat.