News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah Kecanduan Seks

Risma Perintahkan 3 Adik Bocah yang Kecanduan Seks Didampingi Psikolog dan Psikiater

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, berkunjung ke kantor Redaksi Tribun di Palmerah Selatan, Jakarta, Jumat (12/1/2018). WARTA KOTA/GATOT SULARSO

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terungkapnya bocah 8 tahun di Surabaya yang kecanduan seks, membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini miris. 

Bahkan, dia meminta agar tak cuma YK--inisial siswi kelas 1 SD tersebut--yang didampingi. 

Dia juga meminta agar pendampingan psikologis diberikan kepada 3 adik  YK yang masing-masing berusia 7 tahun, 4 tahun, dan 1 tahun. 

Risma khawatir, tiga adik YK itu juga mengalami trauma. 

"Iya, YK yang sex addict (kecanduan seks) itu saya minta untuk didampingi. Dan ternyata tiga adiknya jjuga, kan dia empat bersaudara."

"Saya minta Dinas Kesehatan untuk mendampingi masing-masing dengan psikolog dan psikiater," kata Risma, saat ditemui di Balai Kota, Jumat (19/1/2018).

Miris! Pelajar Kelas 1 SD di Surabaya Kecanduan Seks

Psikiater sengaja diterjunkan lantaran ternyata penanganan sex addict pada anak-anak itu tidak cukup hanya ditangani secara penyembuhan emosi saja, melainkan juga pemberian obat.

Lebih lanjut, disampaikan oleh Mantan Kepala Bappeko itu, penanganan pada tiga adiik YK justru tidak boleh ketinggalan. Jika mereka tidak juga ditangani, justru akan membuat dampak negatif.

"Adiknya juga harus ditangani, bahaya itu kalau nggak. Korban pelecehan harus didampingi psikolog. Kalau dia nggak sembuh, dia juga akan menjadi pelaku," tegas Risma.

Risma menyatakan, pihaknya sering menemukan kasus kriminalitas yang jika dirunut ternyata pelakunya juga pernah menerima kekerasan seksual.

Sehingga pencegahannya harus dilakukan penanganan termasuk adik YK yang menjadi korban usai diajari perilaku seksual yang menyimpang.

"Kita dulu pernah menangani juga, di tahun 2014, sampai sekarang belum kita lepas, karena psikiaternya masih menilai masih bahaya, tapi dia sekarang sudah jauh berubah, sudah jadi ketua kelas di sekolah," katanya.

Oleh sebab itu ia yakin bahwa jika ditangani dengan benar, baik YK maupun tiga adiknya bisa sembuh dan kembali menjadi normal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini