TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komplek Pondok Pesantren Al Hidayah, yang terletak di Kampung Santiong, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, dipenuhi puluhan orang, Sabtu (27/1/2018).
Orang-orang tersebut merupakan para santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Bandung dan sekitarnya.
Para santri tersebut datang ke Pesantren Al Hidayah setelah mengetahui kejadian penganiayaan yang menimpa pengurus Pondok Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri.
Baca: Haji Lulung: 5 Tahun Lalu Saya Bilang Proyek Blok G Tanah Abang Tidak Akan Berhasil
"Ini kan pesantren pusat Al Hidayah, jadi kalau ada apa-apa pasti ke sini," ujar Iwan Ismail (35), santri Pesantren Al Hidayah sekaligus saksi.
Meski banyak orang datang ke pondok pesantren tersebut, pihak kepolisian tetap mengimbau agar massa tidak mengambil tindakan sendiri dan tetap teratur.
Menurut Kapolsek Cicalengka, Kompol Asep Gunawan, massa diimbau untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri.
Baca: Haji Lulung: Upaya Mobilisasi Becak Masuk Jakarta Berbau Politis
"Jangan mudah terprovokasi yang menyangkut hal-hal yang merugikan semua pihak," ujar Kompol Asep Gunawan.
Kompol Asep Gunawan pun menekankan bahwa kejadian penganiayaan tersebut murni tindak kriminal.
Kejadian penganiayaan yang menimpa Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, KH Umar Basri, terjadi pagi tadi, sekira pukul 05.30 WIB.
Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di dalam mesjid oleh salah satu santrinya, sementara pelaku telah melarikan diri.(Seli Andina Miranti)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Soal Penganiayaan Pimpinan Pesantren Al Hidayah, Warga Diimbau Tidak Mudah Terprovokasi.