TRIBUNNES.COM, LAMONGAN - Pernikahan usia dini di Lamongan masih tergolong tinggi. Meski trennya terus mengalami penurunanan, angkanya tetap fantastis, yakni 10.000 pasang pengantin tiap tahunnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan, Hamdani Azhari, Rabu (14/2/2018), mengatakan faktor utama tingginya pernikahan dini ini disebabkan beberapa faktor.
"Faktor yang paling besar dari banyaknya pernikahan dini ini adalah tingkat pendidikan dan dampak dari pergaulan," kata Hamdani.
Hamdani mengungkapkan pada 2017 lalu 10 ribu pasangan yang menikah dini. Jumlah ini sudah menurun 3.000 pasang dibanding pada 2015 lalu.
Pihaknya membuat program Kampung KB untuk menekan angka ini. Konsep Kampung KB ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan penduduk serta mencegah pernikahan dini.
"Kami targetkan di 2018 ini harus di bawah 10.000 pasang. Setidaknya 8.000 pasangan saja," ujarnya.