TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak mau ambil pusing terkait statement dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menuding timnya melakukan kampanye manipulatif.
Ia mengaku timnya tidak pernah melakukan tindakan kampanye manipulatif, dan sepakat untuk melakukan kampanye sehat dan damai.
"Itu mah video lima tahun, siapa yang mengalirkan, siapa yang memviralkan saya tidak dalam posisi ingin menanggapi itu," kata Khofifah, Senin (19/2/2018).
Menurutnya, statemen Cak Imin tersebut dimungkinkan hanya karena rasa panik saja. Sebab menurut Khofifah, Cak Imin kerap kali panik jika menghadapi dirinya.
"Mungkin Mas Imin lagi panik. Agak sering Mas Imin panik kalau menghadapi saya," kata mantan Menteri Sosial itu.
Ia lalu malah mendoakan agar Cak Imin segera tenang dan tidak panik lagi dalam kondisi ini.
"Ya orang panik didoakan saja supaya tenang," ucap Khofifah.
Juru bicara tim pemenangan Khofifah-Emil, Dwi Astuti, bahwa vudeo itu viral di media sosial. Namun menurutnya itu adalah kejadian yang natural.
Menurutnya hal ini juga konsekuensi dari e-learning yang dimunculkan sendiri oleh Cak Imin di Pilgub yang sebelumnya.
Atau juga bisa karena pendukung PKB kecewa pada calon yang diusung oleh PKB dalam Pilgub kali ini.
"Bisa jadi Ini juga bentuk kecewa pendukung PKB, yang mestinya menggandeng Khofifah namun sebaliknya PKB malah memilih yang lain," jelas Dwi.
Tentu bagi Khofifah sendiri, lanjut Dwi, keputusan itu tak memiliki efek, selama banyak partai yang masih mengusung dan pendukung yang masih solid.
"Karena masih banyak masyarakat yang menginginkan percepatan pembangunan di Jawa Timur," imbuhnya.
Dwi menganggap, jika Cak Imin marah itu tak ada dasarnya, bahkan masyarakat semakin menilai untuk pilih Khofifah untuk jadi gubernur Jawa Timur.