Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah III, Dani Arief mengimbau masyarakat sekitar bantaran sungai untuk berhati-hati terhadap keberadaan buaya.
“Kita tinggal di tempat yang sama, dan juga di habitat yang sama sehingga kita harus hati-hati, potongan daging jangan dibuang di sungaI, tentu buaya akan datang, apalagi kalau ada darah,” katanya, Kamis (22/2/2018).
Menurutnya, habitat buaya tergantung kondisi lingkungan alaminya.
Buaya yang ditemukan di hulu, tentu memang habitatnya di penghuluan sungai, juga buaya muara maka tempat habitatnya di muara.
Baca: Berburu Buaya Muara di Tengah Kota Samarinda
Seiring berkembangnya manusia dari waktu ke waktu, ada habitat yang dihuni manusia dan pada prinsipnya human waver.
“Kita tidak mungkin juga mengusir masyarakat dan juga tidak mungkin juga mengusir buaya di habitat alami,” ujarnya.
Dani mencontohkan misalnya saat melepaskan elang bondo yang habitatnya di dekat pantai, maka tidak mungkin dibawa ke Gunung Raya Passy, maka hewan tersebut tidak akan sejahtera karena bukan di tempat aslinya.
Begitu juga dengan buaya.
"Kita melakukan perencanaan dalam melakukan rilis (melepaskan satwa ke habitatnya-red)," ucapnya.