News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Tua Siswa Yang Dikeluarkan Dari SMA Negeri 1 Semarang Mengadu ke Ombudsman

Penulis: Muh Radlis
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan orang tua murid dengan Ombudsman

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Orang tua dua siswa SMAN 1 Semarang yang dikeluarkan dari sekolah mengadukan perkara yang menimpa anaknya ke Ombudsman RI perwakilan Jawa Tengah, Senin (26/2/2018).

Suwondo orang tua dari Anindya Puspita Helga Nur Fadhila dan Sodhikin orang tua dari Afif Ashor menemui Plt Kepala Ombudsman RI perwakilan Jateng, Sabarudin Hulu.

Ditemani orang tua siswa yang lain, Suwondo dan Sodhikin mengadu perkara yang membuat anaknya dikeluarkan dari sekolah.

Orang tua murid usai bertemu dengan Ombudsman RI (M Radlis)

Anin dan Afif merupakan pengurus OSIS SMA Negeri 1 Semarang yang dikeluarkan dari sekolah lantaran diduga melakukan kekerasan terhadap juniornya saat pelaksanaan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada November 2017 lalu.

Di depan Sabarudin, Suwondo menceritakan perkara yang menimpa anaknya.

Anaknya dikeluarkan lantaran insiden dugaan penamparan tersebut.
Menurut Suwondo, keputusan pihak sekolah yang mengeluarkan anaknya dianggap keliru dan terkesan dipaksakan.

"Contohnya, katanya anak saya melanggar tata tertib. Tapi buku tata tertib ini dibagikan setelah adanya kasus ini, awal bulan Februari 2018," kata Suwondo.

Suwondo mengaku anaknya telah empat kali diusir oleh guru setelah dikeluarkan.

"Anak saya tetap ke sekolah tapi diusir oleh guru. Bahkan ada kata kata tidak pantas yang dikeluarkan oleh guru ke anak saya," katanya.

Suwondo dan Anin belum menandatangani surat pemberhentian yang disodorkan oleh pihak SMA Negeri 1 Semarang.

Berbeda dengan Suwondo, Sodhikin telah menandatangani surat pemberhentian anaknya.

Sodhikin mengaku, dia menandatangani surat tersebut lantaran ditekan kepala sekolah.

"Katanya solusinya cuma dua, dikeluarkan atau dilaporkan ke polisi," kata Sodhikin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini