TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di daratan Solor dan Adonara, Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan kualitas beras subsidi yang tidak layak konsumsi.
Beras banyak rusak dan berulat, dari 10 kilogram yang diterima warga hanya dua kilogram yang bisa dimakan, sisanya untuk pakan ternak.
Terkait hal tersebut Anggota Komisi IV DPR, Ahmad Yohan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung penyimpanan beras Dolog kabupaten Flores Timur.
Berdasarkan pengakuan Anggota DPRD Flores Timur, Rofinus yang ikut dalam rombongan sidak, mengatakan wakil bupati Flores Timur juga pernah sidak ke Dolog Flotim karena keluhan warga dan yang ditemukan adalah banyak beras tak layak yang didistribusikan ke masyarakat.
Oleh sebab itu, wakil bupati meminta agar Dolog Flotim segera menggantikannya dengan kualitas beras yang lebih baik.
Kata Rofinus, yang diketahuinya beras subsidi itu sudah baik kualitasnya setelah disidak wakil bupati Flotim.
Namun kalau sekarang kualitas beras subsidi yang terdistribusi kembali buruk kualitasnya, maka kemungkinan ada permainan di lapangan saat distribusi.
"Oleh sebab itu saya meminta perlu pengawasan yang super ketat," kata Rofinus, Selasa(27/2/2018).
Senada dengan Rofinus, Ahmad Yohan juga meminta agar Dolog juga sekali-kali observasi ke lapangan membandingkan sampel beras di gudang Dolog dengan yang diterima masyarakat kurang mampu.
"Kalau ada beras yang diterima masyarakat buruk dan tak sesuai dengan kualitas beras di gudang Dolog, maka kemungkinan ada distributor nakal yang bermain-main dengan kualitas beras rastra patut ditengarai, ada rantai distribusi beras rastra yang bermasalah, dan Dolog harus tahu masalah ini," ujar Yohan.
Sementara kepala gudang Dolog Flotim Karel yang ditemui saat sidak mengatakan, sejauh ini beras yang didistribusi ke masyarakat kualitasnya baik.
“Sejauh yang kami tahu, kualitas beras Dolog ini kualitasnya sudah sangat baik. Kadar air, rasio P/L dan penampakan (grain appearance),"ujar Karel.
Menurutnya, hanya saja masyarakat belum bisa membedakan mana beras premium dan medium. Ia katakan, sejauh ini beras yang didistribusi kualitasnya baik.
"Jika kualitasnya buruk kami tarik kembali dan menggantikannya dengan kualitas yang lebih baik aturan mainnya sudah begitu. Dolog Flotim ini tak bergerak di pengadaan. Kami Cuma konsumen. Berbeda dengan Dolog di tempat lain yang melakukan pengadaan," kata dia.