TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Ni Wayan Karini (64), asal Banjar Kelodan, Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Bahkan, jenazah korban ditemukan dengan kondisi lidah terjulur.
Meninggalnya Karini pertama kali diketahui oleh keponakannya, Komang Ayu Tri Septiarini (14), Minggu (4/3/2018) sekitar pukul 06.00 Wita.
Ketika hendak ke dapur, siswi SMP tersebut melihat bibinya sudah terbujur kaku dalam posisi tergantung.
Karena kaget, Komang Ayu lalu menyampaikan apa yang dilihatnya kepada ayahnya, I Nengah Wasna yang baru pulang dari jaga malam di Kantor Satpol PP Klungkung.
"Adik korban (Nengah Wasna) adalah petugas Satpol PP Klungkung. Sebenarnya saat itu ia jaga malam dan belum waktunya pulang. Tapi tiba-tiba ada keinginan dia untuk pulang ke rumah. Sampai di rumah, ia langsung mendapat informasi jika kakaknya gantung diri. Lalu ia melapor ke Polsek Dawan," Ungkap Kapolsek Dawan AKP I Kadek Suadnyana, Minggu (4/3/2018).
Baca: Tiga Faktor yang Bisa Saja Membuat Jokowi Calon Tunggal Presiden
Kadek Suadnya menjelaskan, Ni Wayan Karini nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di plafon dapur menggunakan tali plastik kecil warna biru dengan panjang 172 cm.
Sendi dapur dengan lantai berjarak 215 cm, dan lebar lorong tembok dapur 90 cm.
"Mengingat tali dengan lantai cukup dekat dengan tinggi tubuh, kemungkinan korban melakukan aksinya berawal dari lubang daun jendela dapur dan melompat ke bawah sehingga terjadi jeratan pada leher," jelas Kadek Suadnyana.
Menurut keluarga, korban memiliki perwatakan agak keras dan cerewet serta sering bicara sendiri, namun tidak pernah ada percekcokan di dalam keluarga.
Korban terbiasa bangun pagi pukul 00.00 sampai 02.00 Wita untuk membantu istri pelapor menyiapkan dagangan.
Biasanya selesai itu, korban kembali tidur di kamarnya.
Baca: Beragam Cara Dilakukan Tiga Bintang Film Dewasa Jepang Agar Bisa Juarai Olimpiade Kentut
"Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Kondisi saat polisi datang masih dalam keadaan utuh dan korban tampak tergantung dengan lidah yang menjulur. Motifnya kami masih selidiki dengan menggali keterangan dari keluarga korban," ungkap Kadek Suadnyana.
Pihak keluarga telah mengikhlaskan dan menganggap kejadian tersebut murni bunuh diri.
Sehingga pihak keluarga tidak ingin dilakukan autopsi terhadap tubuh korban.
Pihak keluarga korban akan melakukan upacara penguburan pada sore hari ini, Minggu (4/3/2018) sekira pukul 17.00 Wita.
Korban selama ini juga memiliki riwayat sakit tekanan darah tinggi.