TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Isu terkait non aktifnya koneksi internet di Bali saat Nyepi membuat para netizen berkomentar pedas, dan beberapa ada yang mendukung.
tribun-bali.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut.
Menurut Ketut Darmika, Ketua 1 Paiketan Krama Bali Bidang Parahyangan, "Hendaknya pada perayaan Nyepi ini, kita khususnya umat Hindu yang berada di Bali lebih mengamalkan Catur Brata Penyepian tanpa diganggu dengan dunia maya yang mudah diakses melalui gadget."
Itulah maksud dari para tokoh-tokoh agama dan para undangan yang hadir saat rapat.
Serta meminta saran pada KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) dan Departemen Komunikasi dan informasi.
Lalu diberikan saran untuk mematikan data seluler.
Menurutnya, dunia maya sangatlah fatal jika disalahgunakan.
Hal tersebut dimaksud untuk menanggulangi kejadian-kejadian kerusuhan yang tidak diinginkan dipicu dari dunia maya tentang "Hoak" pada saat perayaan Nyepi berlangsung.
"Tokoh-tokoh agama juga ingin meredam niat buruk saat Catur Brata Penyepian berlangsung dengan cara melepaskan diri dari aktivitas dunia maya," ujar ketua PHDI Bali sekaligus Rektor IHDN Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana, yang ditemui di Kampus IHDN Denpasar, Jumat (9/3/2018).
Keinginan yang sangat sederhana dari para tokoh-tokoh agama ini bertujuan agar perayaan Nyepi semakin damai.
Menjadikan Bali ajeg dan semakin banyak dikunjungi wisatawan kerena kearifan budayanya. (*)