News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Massa GMKI Robohkan Gerbang DPRD Sumut, Wakapolres Medan Akui Ada Miskomunikasi

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kepolisian tampak mengecek gerbang DPRD Sumut yang tumbang akibat didobrak masa GMKI Cabang Medan, Jumat (9/3/2018). Sebelumnya, GMKI mengkritisi revisi UU MD3 yang diterbitkan DPR RI. TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Robohnya gerbang DPRD Sumatera Utara saat aksi massa Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan menuntut dibatalkannya pengesahan Undang-Undang MD3 sempat membuat polisi kelimpungan.

Apalagi, massa GMKI melempari gedung dewan dengan tomat busuk.

Terkait robohnya gerbang DPRD Sumut ini, Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja turun langsung.

Ia tampak didampingi Kasat Intelkam, AKBP Masana Sembiring, Kasat Sabhara, AKBP Sony Siregar, dan Kasat Narkoba, AKBP Raphael Priambodo.

Baca: Aksinya Tak Ditanggapi, GMKI Medan Robohkan Gerbang DPRD Sumut

Saat diwawancarai sejumlah jurnalis, Tatan mengakui adanya miskomunikasi antara mahasiswa dengan anggota dewan.

Robohnya gerbang DPRD tak terlepas dari kurangnya jumlah personel yang bersiaga.

"Pam tertutup masih melakukan pendataan (mahasiswa yang ikut merobohkan gerbang DPRD). Nanti akan dilaporkan," ungkap Tatan, Jumat (9/3/2018).

Ia mengatakan, kurangnya jumlah personel di DPRD Sumut tak terlepas dari banyaknya kegiatan jelang pemilihan kepala daerah.

Personel kepolisian memiliki jadwal yang cukup padat, dan dibagi ke beberapa lokasi objek vital.

Baca: Pengacara Dokter Bimanesh Akui Kliennya Melakukan Kesalahan Prosedur Penanganan Sakitnya Novanto

Disinggung lebih lanjut mengenai robohnya gerbang DPRD yang menjurus pada aksi pengerusakan, Tatan mengaku masih berkordinasi dengan pihak DPRD.

Yang jelas personel kepolisian akan tetap disiagakan di lokasi.

"Kami masih berkoordinasi dengan pihak Pamdal (pengamanan dalam)," ungkap mantan Kapolres Asahan ini.

Setelah aksi massa tenang, petugas intelijen menyebar di kerumunan mahasiswa.

Beberapa petugas tampak mengambil foto wajah peserta aksi. Setelah itu, petugas sama-sama memperbaiki kembali gerbang yang rusak. (ray/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini