Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan, Yulius Sacramento Tarigan mengomentari video viral di media sosial, terkait penemuan cacing pita di makanan sardens kalengan bermerek MC.
Dikatakan, kemungkinan cacing dalam kaleng bersumber dari ikannya namun Tarigan tidak berani mengatakan semua sarden kalengan mengandung cacing.
Apalagi, jika dilihat dari sumber bahan baku, bisa bahan bakunya berasal dari daerah dan perairan yang berbeda.
"Kasus ikan MC dalam kaleng yang berisi cacing, portofolio probabilitynya bersumber dari bahan baku ikannya, sehingga belum tentu untuk merek yang sama otomatis berisi yang sama. Karena sumber bahan baku juga bisa dari daerah perairan yang berbeda," ujarnya kepada Tribun Medan melalui pesan WhatsApp.
Baca: Penjelasan KKP soal Isu Ikan Sarden Mengandung Logam Beracun
Yulius Tarigan membenarkan, memang kasus kejadian ikan makerel berisi cacing juga sudah pernah terjadi beberapa tahun yang silam.
"Beberapa tahun silam juga pernah terjadi kasus ikan makerel berisi cacing, dan memang terbukti bersumber dari bahan baku ikan makerel yang memang terinfeksi cacing," ujarnya kepada Tribun-medan.com.
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 3 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Lihat Sekitar
Oleh karena itu, Yulius Sacramento Tarigan mengatakan pihaknya akan selalu proaktif untuk menelusuri kasus-kasus serupa, sehingga dalam proses klarifikasi dan intervensi bisa komprehensif.
"Oleh karenanya kita tentu tetap proaktif menelusuri dan mentrackingnya, Sehingga klarifikasi dan intervensi bisa komprehensif," pungkasnya.
Untuk diketahui, viral sarden bercacing pita ini berawal dari keluhan salah seorang warga bernama Lili yang menemukan adanya cacing pita di dalam ikan sarden kalengan yang dibelinya di Selatpanjang.
Lili merupakan warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. (Cr11/Tribun-medan.com)