TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pilot pesawat latih yang jatuh di Cilacap, Kolonel (Pnb) MJ Hanafie, akan dimakamkan di Malang, kota kelahirannya.
"Rencananya akan dimakamkan di Malang. Besok pagi keluarga dari Jakarta berangkat ke Malang," ujar salah seorang kerabat, Selasa (20/3).
Hanafie bukanlah pilot semenjana. Dia pilot berpengalaman.
Saat berpangkat kapten, Hanafie memperoleh tugas ke Rusia dalam misi untuk belajar menjadi pilot Sukhoi. Dia masuk jajaran penerbang pertama Sukhoi.
Baca: Pernikahan Bermahar Rp 1,4 Miliar Eks Pejabat Berumur 71 Tahun dengan Mahasiswi Diambang Perceraian
"Iya benar seperti itu, MJ Hanafie penerbang Sukhoi pertama," kata Kepala Dinas Penerangan (Dispen) TNI AU, Marsma TNI Jemi Trisonjaya.
Jemi mengatakan, Hanafie juga pernah menjabat Komandan Pangkalan TNI AU Tanjungpinang.
Sebelum itu dia menjabat sebagai menjabat kepala Indonesian Liaision Butter Worth di Malaysia. Posisi saat ini, Hanafie tengah bertugas di Kodiklat TNI AU.
Hanafie lahir di Malang, pada 23 Juli 1969. Dia tercatat sebagai Lulusan Ikatan Dinas Pendek (IDP) TNI AU angkatan tahun 1991.
Dia meninggalkan seorang istri, Lorensia Herienda, dan dua putri, Safana Nadira Hanasia dan Safara Unaira Hanasia.
Pada 16 Januari 1991, Hanafie bertugas di Skuadron 15 Madiun sebagai penerbang dengan pangkat letnan dua (letda) hingga tahun 1996.
Setelah naik pangkat sebagai letnan satu (lettu), pada 1996, Hanafie sudah menerbangkan berbagai pesawat tempur, mulai dari Hawk 53, F5 Tiger, dan terakhir F 16.
Pada usia 34 tahunan sebagai pilot F-16 sudah mengantongi 1.781,50 jam terbang.
Tahun 2011 saat MJ Hanafie masih berpangkat Letkol Pnb, menjadi Komandan Pangkalan Udara Tanjungpinang. (tribunjateng/cetak/aqy/Tribun Network/fia/mal/wly)