TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Sidoarjo, Minggu (25/3/2018), bakal mendapat penjagaan super ketat.
Setiap TPS akan dijaga 20 polisi dan 5 anggota TNI.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji, semua personil akan dikumpulkan dalam apel besar kemudian dikirim ke masing-masing desa yang menyelenggarakan Pilkades, Sabtu (24/3/3018).
"Kami juga mendapat tambahan 150 personil Brimob dan 120 personil Dalmas dari Polda Jatim yang akan ditempatkan di titik-titik tertentu dan sewaktu-waktu digeser ke lokasi yang membutuhkan," ungkap Himawan.
Selain itu, pada Pilkades serentak ini Polresta Sidoarjo juga mendapat bantuan personil pengamanan dari Polrestabes Surabaya, Polres Pasuruan, Gresik, dan Mojokerto.
"Dari evaluasi yang kami lakukan hingga H-2, semua kondusif. Panitia pelaksana di sejumlah desa yang kami datangi juga sudah siap. Semoga, sampai selesai pelaksanaan semua berjalan lancar dan tetap aman," harapnya.
Kamis malam kemarin, Polresta Sidoarjo bersama Kodim dan Satpol PP menggelar patroli skala besar ke sejumlah desa yang menggelar Pilkades. Diantaranya, di Desa Sidodadi Kecamatan Candi, Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, dan Desa Putat Kecamatan Tanggulangin.
Dalam patroli itu, Kapolres Himawan dan Dandim Sidoarjo Letkol Inf Fadli Mulyono sempat berbincang dengan para panitia pilkades di beberapa desa yang dikunjungi.
"Alat dan kesiapan panitia sudah siap," tegasnya.
Kendati demikian, Himawan menyebut ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius.
Diantaranya adalah desa yang pemilihannya dengan e-Voting, yang merupakan sistem baru sehingga berpotensi ada yang belum paham atau kurang sosialisasi.
"Kerawanan lainnya adalah desa yang ada calonnya gagal. Serta ada yang ada komplain atau masukan-masukan khusus," sebut kapolres.
Itu salah satunya terjadi di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran. Di sana, ada enam calon yang akibatnya satu calon dicoret lantaran dalam ketentuannya maksimal cuma lima calon.
Ada 79 Desa di Sidoarjo yang menggelar Pilkades serentak kali ini. 14 desa diantaranya mengunakan e-Voting, yang pertama di Jawa Timur.