TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anak tuna rungu kini memiliki kesempatan dalam membaur dalam masyarakat.
Melalui Gebyar Aurica, anak-anak tuna rungu menampilkan kemampuan seni yang barangkali tak dimiliki anak-anak lain pada umumnya.
Sri Gutomo, Ketua Yayasan Aurica mengungkapkan, anak tuna rungu harus dibantu berkomunikasi secara verbal karena mereka juga mampu berprestasi.
Dengan menunjukkan eksistensinya di masyarakat, anak tuna rungu akan banyak terbantu dalam hal pendidikan dan kesehatannya.
"Sebagian besar mereka (tuna rungu) diterima masyarakat, tapi banyak pemahamannya yang belum sesuai dengan masyarakat."
"Makanya kami selenggarakan kegiatan ini di tempat umum supaya masyarakat lebih paham,"ujarnya di sela Unjuk Karya Seni di Transmart Rungkut, Minggu (1/3/2018).
Dela Citra (16), siswa SDLB Bhayangkari merupakan salah satu siswa yang tampil dengan kemampuan seninya.
Ia menampilkan tarian tradisional dengan percaya diri dalam balutan baju biru.
Lilik Handayani, ibu Citra mengungkapkan anaknya memang memiliki ketrampilan menari sejak kecil. Bahkan ketika menari Citra memilih tidak memakai alat bantu pendengaran.
"Citra juga sudah langganan juara menari tingkat Kota Surabaya tiga tahun terakhir,"ungkapnya.
Selain itu, Citra juga dilatih untuk membaca gerak bibir. Sehingga saat tidak memakai bahasa isyarat atau alat bantu, Citra masih bisa berkomunikasi dengan baik.