TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Para petugas Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali dikejutkan oleh temuan mayat dalam kondisi membusuk berwarna hijau kehitaman.
Tak hanya itu, di bagian sekitar wajah dan kepala mayat juga sudah dikerubungi larva atau belatung.
Belum diketahui, identitas dan kronologi terkait penemuan mayat dari pihak kepolisian.
Informasi yang dihimpun, mayat pria ini ditemukan dari rumah bedeng, Benoa, Kamis (5/4/2018).
Saat diterima, mayat tersebut mengenakan celana dalam hijau dan sarung motif kotak-kotak berwarna hijau.
Baca: Sidang Dugaan Korupsi Pemecah Ombak, Nama Mantan Kapolresta Manado Lagi-lagi Disebut Saksi
Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr IB Putu Alit membenarkan kabar tersebut.
Mayat tersebut, kata Alit, diterima pihak Instalasi Forensik pukul 13.45 Wita dalam keadaan sudah membusuk tingkat lanjut.
"Berupa pengelupasan kulit berwarna hijau kehitaman. Lalu ada pelebaran pembuluh darah balik (marbling) dan tubuh menggelembung (bloating). Untuk kronologis saya tidak tahu," katanya, di RSUP Sanglah, Jumat (6/4/2018).
Diperkirakan, mayat pria tak dikenal ini sudah melewati masa kematian 3 sampai 4 hari sebelum pemeriksaan.
Baca: Buronan Pembunuh Pengemudi Taksi Online Kirim Pesan kepada Kades Lewat Facebook
Adapun ciri-ciri mayat yang bisa dianalisis adalah seorang laki-laki berumur sekitar 40-45 tahun dengan ciri-ciri fisik, panjang badan 162 cm dan berat 62 kg.
"Dilihat dari iritasi akar gigi, jenazah memiliki ras mongoloid dengan indeks kepala 94 persen," katanya.
Namun untuk dugaan sebab kematian, pihaknya tidak bisa memastikan karena kondisi jenazah yang sudah dalam kondisi membusuk akut.
"Sebab kematian hanya bisa ditentukan bila diautopsi," katanya.