TRIBUNNEWS.COM, DAIRI — Ramayana Sidauruk (38), perempuan warga Desa Lumbantoruan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, meninggal dunia dalam perawatan saat hendak melahirkan di Rumah Sakit Umum (RSU) Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Perempuan yang sehari-hari bertani itu meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya diduga akibat kelalaian pihak rumah sakit. Ketika itu, tidak ada dokter yang menangani pasien saat kejadian, Minggu (15/4/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.
Seorang kerabat suami korban, Kordes Sihombing, mengatakan, malam sebelum dinyatakan meninggal, korban berangkat naik mobil angkutan bersama suaminya, Tulus Sihombing (40), dan kerabat lainnya dari rumah dalam kondisi sehat untuk bersalin.
Tiba di rumah sakit yang berjarak 18 kilometer dari rumah mereka pada pukul 20.00 WIB, korban masih bisa berjalan sesaat turun dari mobil ke ruang perawatan rumah sakit.
Di ruang bersalin, korban diberikan infus oleh perawat yang bertugas.
Menurut Kordes, sekitar pukul 21.00 WIB, korban mulai menjalani persalinan. Namun, saat itu tidak ada dokter sama sekali yang menangani. Hanya ada tiga perawat yang mendampingi persalinan tersebut.
"Terjadilah blooding saat itu. Namun, dokter tetap tidak ada di ruang perawatan. Kemudian perawat meminta agar korban dibawa ke rumah sakit Kabanjahe, Kabupaten Karo, yang berjarak tempuh 2 jam," kata Kordes.
Ambulans rumah sakit pun saat itu tidak ada sehingga Tulus, suami korban, pun pontang-panting mencari mobil sewaan guna membawa istrinya yang dalam kondisi gawat darurat tanpa penanganan pihak rumah sakit secara memadai.
Saat Tulus mencari mobil angkutan tetapi tidak kunjung didapat, keluarga korban yang menemani di rumah sakit mengabari bahwa korban sudah meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB.
"Kami sangat kecewa dengan pihak rumah sakit. Luar biasa, masa seorang dokter tidak ada di rumah sakit untuk menangani korban. Padahal, korban awalnya sehat dan tidak pernah mengeluhkan sakit saat mau partus," ujar Kordes.
Kordes meminta Bupati Dairi dan Kepala RSU Sidikalang agar bertanggung jawab dengan kejadian ini.
Warga merasa sangat khawatir dengan pelayanan rumah sakit yang sangat buruk seperti itu.
Tulus Sihombing sejauh ini belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam suasana berduka sejak pemakaman istrinya pada Senin (16/4/2018) sore.
Sementara itu, Kepala RSU Sidikalang dr Henri Manik tidak memberikan respons saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler.(Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Melahirkan tetapi Tak Ada Dokter, Seorang Ibu Meninggal di RSU Sidikalang", https://regional.kompas.com/read/2018/04/17/18043191/mau-melahirkan-tetapi-tak-ada-dokter-seorang-ibu-meninggal-di-rsu-sidikalang.