TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - pengangkatan patahan pipa minyak Pertamina di perairan Teluk Balikpapan yang bakal jadi barang bukti dan diperiksa tim Labfor Mabes Polri ternyata bukan tanpa kendala.
Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim, Kombes Pol Yustan Alpiani, Rabu (18/4)menyebut, penyidik bakal mengambil potongan pipa pada 3 titik di lokasi patahan pipa minyak yang menyebabkan pencemaran di Teluk Balikpapan tersebut.
"Potongan pertama sudah selesai, sementara pipa diikat terus dikaitkan agar tidak larut terbawa arus. Titik pemotongan kedua masih berlangsung hari ini (kemarin)," katanya.
Proses pemotongan pipa memerlukan waktu yang tidak singkat.
Adapun kendala yang dialami penyidik maupun penyelam di dasar laut, di antaranya arus bawah laut yang kencang.
Penyelam tak bisa terlalu lama berada di kedalaman. Selain arus visibility di kedalaman 21-25 meter cukup gelap dan keruh.
Baca: Bawaslu Kaltim Umumkan 48 Dugaan Pelanggaran
Kendala lainnya, lapisan pelindung pipa. Pipa Pertamina dibungkus lapisan beton.
Harus dilakukan pengupasan pembungkus, baru dilakukan pemotongan pipa. Alat pemotong putus juga menjadi kendala. Mata pisau yang digunakan para penyelam kerap patah. Ini juga memakan waktu untuk melanjutkan pemotongan di bawah laut. "Kita masuk pada pemotongan titik ketiga," beber Yustan.
Lanjut perwira polisi melati 3 di pundak ini, bila ketiga titik tersebut berhasil dipotong. Maka dilanjutkan dengan pengangkatan patahan pipa menggunakan crane.
"Kalau sudah selesai, pipa ini akan diangkat ke permukaan untuk kita amankan di lokasi yang kita siapkan," ujarnya.
"Tindak lanjut, kami akan koordinasi dengan Labfor Mabes Polri agar hasil pemeriksaan bisa segera kita dapatkan," tandasnya. (bie)