TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hujan yang terjadi di wilayah Bandung membuat kawasan Pasteur kembali dilanda banjir.
Peristiwa tersebut terjadi mulai pukul 17.00 WIB, Sabtu (21/5/2018).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi banjir di Kawasan Pasteur sangat parah.
"Jalan di kawasan Pasteur BTC berubah menjadi sungai. Kendaraan terjebak banjir dan kemacetan parah.
"Banjir ini bukan yang pertama kali," katanya dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Ia menjelaskan, Kota Bandung yang berada di dataran tinggi saat ini menjadi rawan banjir.
Dampak perubahan penggunaan lahan yang masif yang mengabaikan lingkungan dan konservasi tanah dan air menyebabkan Kota Bandung menjadi rawan banjir.
Baca: Kronologis Tenggelamnya Speedboat Rombongan Polres Labuhanbatu hingga Hilangnya Kompol Andi Chandra
Kapasitas drainase dan sungai sudah tidak mampu menampung aliran permukaan.
"Selama pembangunan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dengan mengabaikan lingkungan maka yang terjadi adalah bencana meningkat. Kota Bandung sekarang makin rentan banjir. Setiap hujan lebat banjir mengancam," ungkapnya.
Ia menjelaskan penanganan banjir tidak bisa ditangani hanya saluran drainase, tapi harus komprehensif.
Banjir hanya dilihat sebagai peristiwa sesaat yang penanganannya hanya bersifat sistematis. Tidak menyeluruh.
Setiap terjadi banjir kita sulit memperoleh data sebaran dan dampak banjir.
Pemda Bandung dan DPRD hingga saat ini belum mau membentuk BPBD.
Baca: Pencarian Kompol Andi Chandra Dilanjutkan Pagi Ini
Mereka beranggapan Bandung aman, tidak rawan bencana. Padahal selain banjir, gempa juga mengancam.
Urusan bencana hanya diserahkan pada dinas teknis yang menangani saat darurat tanpa memiliki kewenangan koordinasi, komando dan pelaksana.
Memang BPBD tidak dapat sendirian menangani bencana tetapi BPBD memiliki kewenangan koordinasi dalam pra bencana seperti mitigasi, pengurangan risiko bencana, pendidikan, sosialisasi, perencanaan dan lain-lain.
"Harusnya benahi segera. Kota Bandung banyak ahli planologi, lingkungan dan lainnya. Ajak para ahli untuk mengaudit yang ada. Jika tidak Kota Bandung akan makin berkutat dengan banjir yang makin meningkat. Mumpung belum terlanjur parah seperti Jakarta, kawasan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dan lainnya," ujarnya.
Terkait peristiwa banjir kemarin, pemandangan mengerikan saat banjir besar terjadi tersebar di media sosial Twitter dan Instagram.
Seperti yang diunggah pemilik akun Instagram @ervandavidap.
Baca: Pelaku Penyebar Selebaran Nazar: Ganjar Terima Duit E-KTP Mengaku Dibayar Rp 1 Juta
Dalam video terlihat kondisi jalanan tertutup derasnya aliran air.
Terlihat mobil taksi berwarna kuning terjebak derasnya banjir.
Sementara sepeda motor yang berada di pinggir jalan juga ikut terkena banjir.
Ada pula akun Tweitter @Riki_5171 yang membagikan kondisi banjir yang cukup parah.
Mobil yang terparkir pun tak bisa melintas karena derasnya aliran air di tengah jalan.
Bahkan ada mobil yang memaksa untuk menerobos banjir namun akhirnya ikut mengambang.