Laporan Wartawan Tribun Bali, Eurazmy
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Isak tangis memecah kesunyian di lorong Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah, Sabtu (28/4/2018).
Istri dan kelima anak asal Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, tampak terpukul begitu mendengar kabar dari tim medis tentang kondisi Samo (62), yang tak mampu diselamatkan.
Anak kandung Samo, Hasan (33) menuturkan, ayahnya menghembuskan nafas terakhir usai terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Candisuma, Melaya, Jembrana, Sabtu (28/4/2018) siang tadi sekitar pukul 11.00 Wita.
Dikisahkan Hasan, peristiwa itu terjadi saat bapaknya dalam perjalanan pulang usai menjual dagangan kopra, bahan baku minyak kelapa di pasar menggunakan sepeda onthel miliknya.
"Pas pulang, bapak katanya nyeberang jalan. Belum tahu apa bapak ini sudah liat-liat jalan apa rem truk blong," ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah, Sabtu (28/4/2018).
Usai kejadian, sang ayah langsung dilarikan ke RS Negara.
Baca: Mayat Idham Terapung di Sungai, Diduga Jadi Korban Penganiayaan
Namun, kondisi korban yang cukup parah membutuhkan penanganan intensif, sehingga dirujuk pindah rawat ke RSUP Sanglah.
Korban datang di IGD RSUP Sanglah sekira pukul 14.00 Wita.
Sempat membaik, korban tiba-tiba mengalami kesulitan bernafas sekira pukul 19.40 Wita.
Mengetahui hal itu, tim medis segera melakukan penanganan medis dengan memompa jantung korban menggunakan tangan.
Namun tuhan berkata lain, nyawa korban tak dapat terselamatkan.
Korban menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.50 Wita.
Dari pantauan, korban mengalami luka cukup serius di bagian dada dan kepala, termasuk mengeluarkan cairan merah sebelum korban tewas.
Rencananya, jenazah akan langsung dibawa pulang menuju kampung halaman malam ini juga.