TRIBUNNEWS.COM -- Pengamat Tata Kota Kalimantan Timur (Kaltim), Wahyu Latief menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim nomor urut 3 pada Pilkada Kaltim, Isran Noor dan Hadi Mulyadi elektabilitasnya akan terus meningkat.
Ia menilai karena saat tampil di acara Debat Publik Pilkada Kaltim yang disiarkan Metro TV Rabu (25/4/2018), pasangan calon yang diusung koalisi partai Gerindra-PKS-PAN ini menawarkan gagasan yang kongkrit dan visi misi yang jelas.
“Visinya bagus, yaitu Kalimantan Berdaulat. Program kerjanya juga tepat. Saya kira elektabilitas Isran – Hadi akan terus naik, trendnya juga bagus,” kata Wahyu di Samarinda (27/4/2018).
Ia pun menjelaskan program kerja yang tepat itu, yakni program yang memiliki keberpihakan pada rakyat kecil. Pembangunan yang ditawarkan Isran – Hadi dimulai dari pedesaan.
“Membalikan dari paradigma yang ada, Isran – Hadi berkomitmen memulai pembangunan dari pedesaan. Pembangunan pedesaan akan dilakukan baik dari sisi SDA (sumber daya alam) maupun sisi SDM-nya (sumber daya manusia). Ini yang membuat beda dan akan naik (elektabilitas),” papar Wahyu.
Menurutnya program kerja Isran – Hadi juga terukur. Hal ini membuat mudah untuk dievaluasi.
“(Program) 65 ribu beasiswa untuk peningkatan SDM guna menopang program 1 juta hektar agribisnis targetnya jelas. Program yang mudah ditagih,” kata Wahyu.
Namun Wahyu pun mengatakan visi misi dan program kerja yang bagus belum tentu menjamin elektabilitas naik jika tidak disertai strategi pemenangan yang tepat pula.
“Ya, program rakyat kecil harus selalu dekat dengan akar rumput. Strategi pemenangannya perlu juga dibantu dengan integrasi strategi digital,” kata Wahyu.