Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Akhir hidup HD (29), warga Desa Magersari, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, sungguhlah nahas.
Ia ditemukan tewas menggantung diri di sebuah pohon bambu, Minggu (29/4/2018) kemarin sore.
Saat tengah dikejar dan diburu warga karena menjambret gawai milik sorang pelajar di Candimulyo.
Awal mula kejadian, saat itu korban penjambretan, Rofiatun Khasanah (17), warga Dusun Kruwet RT 02/RW07 Desa Sumberarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, saat itu tengah berboncengan dengan temannya Riyani Aulia, (20) warga Pemalang.
Saat hendak memasukkan ponsel ke dalam tas, tiba-tiba pelaku HD dari arah belakang merebut HP miliknya.
Pelaku kemudian lari menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R dengan nomor polisi B3244FYF menuju arah jalan ke Blabak.
Baca: Masiswa Universitas Tanjung Pura Gantung Diri Sambil Video Call dengan Mantan Pacar
Tapi baru berjalan sekitar 500 meter, pelaku jatuh bersama motornya dan jatuh masuk ke dalam parit.
Korban pun menghampiri pelaku, menanyai dan meminta ponselnya kembali dan datang kendaraan lain beserta pengemudinya menghampiri pelaku.
Pelaku yang ketakutan langsung melarikan diri menyusuri parit, meninggalkan kendaraannya, dikejar banyak warga.
Baru sekitar jam 16.30 WIB, warga Dusun Senden, Desa Tampir Wetan, Kecamatan Candimulyo, menemukan seorang laki laki tergantung di bawah pohon Bambu dan ketinggian sungai sekitar 3,5 meter.
Berdasarkan pemeriksaan polisi dan pengakuan saksi, ternyata lelaki yang menggantung diri tersebut adalah pelaku yang menjambret HP nya.
Jarak antar penemuan gantung diri dengan tempat kejadian penjambretan jarak kurang lebih 500 meter.