Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pria berinisial S (33) ditembak kakinya oleh polisi dari Polsek Kiaracondong karena melawan saat hendak ditangkap pada Kamis (3/5/2018) malam.
S terlibat penganiayaan terhadap pedagang beras di Pasar Cicadas belum lama ini.
"S kami tangkap di wilayah Kiaracondong tapi karena melawan, terpaksa diberi tindakan tegas keras dan terukur dengan ditembak kakinya," kata Kapolsek Kiaracondong, Kompol Edwin Devianto di kantornya, Jalan Ibrahim Adjie, Jumat (4/5/2018).
Ia mengatakan S terlibat penganiayaan terhadap pedagang beras berinisial S.
Baca: Atraksi Dilindas Mobil Tewaskan Seorang Santri, Polisi Periksa Enam Saksi
Saat kejadian, S memukul korban dengan palu dan besi timbangan hingga terkapar.
Korban selamat namun sempat mengalami luka parah di kepala.
"Saat kejadian pelaku mendatangi korban yang tengah memasang perangkap tikus, saat berbalik badan, pelaku langsung menganiaya korban menggunakan palu dan besi timbangan," kata dia.
Pelaku dan korban saling mengenal.
Penganiayaan tersebut terkait dengan motif kebutuhan ekonomi karena pelaku terlilit utang hingga jutaan rupiah.
Pelaku juga membawa barang berharga milik korban.
Baca: Prabowo Cium Pusara Makam Bung Karno Didampingi Rachmawati
"Setelah dipukul dan tak sadarkan diri, dia mengambil emas milik korban seberat 19 gram. Kami kenakan Pasal 365 KUH Pidana," katanya.
Korban sendiri mengaku tak menyangka pria yang cukup dikenalnya berbuat setega itu.
P mengaku sebelum kejadian mendatangi kiosnya berturut-turut dalam tiga hari.
Di hari terakhir, pelaku yang sedang membereskan kiosnya didatangi pelaku.
"Pas saya lagi beresin kios, tiba-tiba dari belakang dia memukul saya pakai palu sampai saya jatuh dan kepala saya berdarah. Tapi saya masih sadar," kata korban.
Baca: Mahfud MD Blokir Follower Akun Twitter yang Mengajaknya Bertengkar
Disaat jatuh tak berdaya itulah, pelaku menghampirinya tanpa berkata apapun.
Ia mengaku sudah memaafkan pelaku namun proses hukum ia berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Dia mengambil kalung emas saya, saya berpikir dia mau membunuh saya, makanya saya langsung paksakan bangun dan teriak maling," katanya.