News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penantian Panjang Keluarga TKI, Nenek Jumanti Dikira Telah Meninggal dan Sudah Digelar Selamatan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumanti alias Qibtiyah

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Jumanti alias Qibtiyah mendadak menjadi sosok "viral" karena ditemukan di Arab Saudi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setelah hilang puluhan tahun.

Wanita berusia 74 tahun itu asal usulnya juga mengundang netizen untuk kepo mengenai keberadaan asalnya serta siapa keluarganya.

Surya.co.id menulusuri "jejak" asal nenek Qibtiyah di Jember dan akhirnya memastikan bahwa tempat asal domisili nenek Qibtiyah di sebuah dusun yang jauh dari pusat Kabupaten Jember, yakni Dusun Curah Sawah, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

Tetangga sekitar membenarkan bahwa Dusun Curah Sawah adalah tempat domisili yang pernah menjadi "saksi" Qibtiyah hidup di daerah tersebut.

Baca: Tercyduk di Kamar, Pak Guru Ini Berkilah Ingin Hibur Mantan Muridnya yang Sedang Patah Hati

"Udah lama, memang itu warga sini sekitar seingat saya 30 tahun lalu, udah hilang gak tau kemana, waktu itu saya masih bujang," terang Soleh ketika ditemui dirumahnya, Kamis (3/5/2018).

Soleh menyarankan untuk mendatangi rumah yang dulunya pernah ditinggali Qibtiyah dan kini ditempati anaknya nomer 3.

Kisah Qibtiyah akhirnya terkuak lewat Haji Tohari, adik ipar Qibtiyah.

Namun, pria tersebut mempersilakan Surya.co.id untuk wawancara dengan Saiful Hadi, anak pertama Qibtiyah.

Saiful Hadi pun lalu mengawali kisah ibu kandungnya tersebut;

"Awal mulanya ibu berangkat seingat saya Agustus tahun 1990, waktu itu bapak masih ada, saya masih baru masuk tentara, waktu saya cuti pertama itu waktu pendidikan itu, ibu masih ada belum berangkat, saat cuti kedua saya pulang, tau-taunya bapak menangis adik-adik menangis bapak ibuk sudah berangkat," kenang Saiful Hadi dengan sedikit haru.

Kala itu Saiful menanyakan ibu kemana kepada bapaknya "Ibu kemana pak? Ke Saudi jawab bapaknya ikut keluarganya yang di karang duren," terang Saiful.

Qibtiyah kemudian mengikuti training di Jakarta dan Saiful yang kala itu dinas di Palembang mencari keberadaan ibunya namun tidak berhasil.

"Saya mencari ibu ke Jakarta, dulu gak ada handphone, cari pake telegram tetep gak ketemu," ujarnya.

Beberapa tahun kemudian, Qibtiyah dikabarkan menikah di Surakarta, namun ditelisik bukan Qibtiyah namun TKI kala itu yang namannya mirip dengan ibu Saiful.

Saiful menambahkan ibunya sempat mengiriminya uang Rp 1 juta kepada adiknya, namun setelah itu tidak pernah. Setelah 3 tahun kontrak selesai, Qibtiyah tidak ada kabar.

"Ibu sempat mengirim uang kepada adik, tapi setelah itu gak pernah besarnya satu juta, setelah kontrak habis yakni 3 tahun ibu gak ada kabar," tambahnya.

Sejak itulah keluarga benar-benar putus kontak sampai 28 tahun.

Saiful Hadi dan keluarga mengira ibu sudah meninggal dunia di Saudi dan sempat melakukan hajatan selametan untuk memperingati dugaan kematian ibunya di Saudi Arabia.

"Benar-benar tidak ada kabar mas sampai kita mengira ibu sudah tidak ada kita sempat bikin hajatan selametan meninggalnya ibu mas," terangnya

Kemudian dengan kagetnya muncul pemberitaan soal keberadaan ibunya yang berkembang di media sosial.

Mendengar hal tersebut Saiful Hadi mencari tahu dan menghubungi pihak Kementrian Luar Negeri untuk memastikan keberadaan ibunya.

"Kemudian saya beberapa waktu lalu tahu kalau ada pemberitaan soal keberadaan ibu yang sudah ditemukan oleh KBRI di Arab Saudi, saya berusaha cari kemudian bisa terhubung ke ibu dan ibu ingat saya. Rasanya gimana gitu mas kayak gak punya darah saya, masih belum percaya. Dulunya saya sudah selametan mengira ibu sudah meninggal, tapi alhamdulillah sudah ada kabar, ibu datang saja sudah alhamdulillah sekali mas, gak ngira saya merinding saya" terangnya.

Saiful menambahkan untuk kepastian kapan nenek Qibtiyah pulang masih menunggu perkembangan pihak KBRI Arab Saudi, namun ia berharap ibunya dapat segera pulang.

"Saya harap ibu segera pulang, saya gak peduli soal uang ratusan juta katanya di berita itu yang penting ibu bisa pulang, masih menunggu mas kepastiannya dari KBRI semoga segera dipulangkan," pungkasnya. (Erwin Wicaksono)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Nenek Qibtiyah, TKI Jember 28 Tahun Hilang di Arab Saudi, sempat Dikira Meninggal, begini Kisahnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini