TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Warga terminal Pasirhayam, Kampung Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, sempat menyangka baku tembak di bagian belakang terminal yang diduga penyergapan teroris adalah petasan kembang api.
Warga yang terbangun di delapan rumah toko depan lokasi baku tembak lalu melihat sudah banyak aparat kepolisian berjaga di depan rumah mereka.
"Kami disarankan tidak keluar rumah, kami sempat menyangka bahwa itu petasan kembang api," ujar Dede (40) warga yang tinggal di warung depan aksi baku tembak.
Dede mengatakan lalu semua warung kompak mematikan lampu rumah mereka. Sementara suara letupan senjata api kembali mereka dengar lalu senyap dan beberapa kali terdengar kembali.
"Setelah ada letusan beberapa kali senyap, lalu ada letusan lagi, lalu senyap kembali," kata Dede.
Dede mengatakan tak ada satupun warga yang tinggalbdi warung keluar rumah. Mereka menuruti saran dari kepolisian untuk tetap berada di rumah.
"Tak ada satupun warga yang berani keluar rumah, semua tetap berada di dalam rumah," kata Dede.
Seorang sopir angkutan kota, Ujang (45) mengatakan, ia pun terpaksa menunggu hingga subuh karena dua pintu masuk terminal ditutup.
"Semalam saya mau pulang mau parkir mobil di warung, tapi ditutup karena ada penyergapan katanya," ujar Ujang.
Ia mengatakan beberapa petugas sempat menghalau warga yang mulai berdatangan agar menjauh dari lokasi. Lokasi baku tembak saat ini masih dijaga aparat kepolisian.