Laporan Wartawan Tribun Medan M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Serangkaian ledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Kota Surabaya dan satu ledakan di Rusunawa Sepanjang, Minggu kemarin dan teranyar ledakan bom di depan Mako Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pada pukul 08.50 WIB, menyisakan banyak luka dan melibatkan anak-anak dalam pengemboman.
Rupanya kejadian sedih ini bukan dijadikan sebagai pelajaran agar bangsa Indonesia lebih cekatan menangkal sejak awal maraknya kasus pemboman yang terjadi dalam dua satu hari terakhir.
Terlebih ada segelintir orang yang memanfaatkan momen ledakan bom ini sebagai panggung politik.
Hal ini terlihat dari cuitan Twitter salah satu pangacara kondang yang juga politisi partai, Ruhut Sitompul.
Lewat akun Twitter @ruhutsitompul, lelaki yang akrab disapa bang Ruhut ini menuliskan tweet 'walau teror BOM yang kalian lakukan sangat biadab di beberapa Gereja di Surabaya, "mengakibatkan korban orang tidak berdosa anak kecil sekalipun menjadi korban, ingat kami rakyat Indonesia tidak pernah takut" para pendukung pelaku teror terlihat semakin takut Pak JOKOWI 2 priode MERDEKA. Tulisnya lewat akun Twitter nya yang sudah diikuti oleh 1,9 pengikut.
Tweet tersebut ditanggapi oleh akun Twitter atas nama @TWardanny, ia menuliskan "Kagak nyambung twitt lu bang, apa hubungannya bom sama Jokowi 2 periode. Tolong dengan sangat jangan campur adukkan kasus bom sama politik, ucap akun Twitter dengan nama lengkap Tata Arinda Wardanny.
Menanggapi hal tersebut, Sosiolog USU, Drs Muba Manihuruk M.Si mengatakan yang kita cemaskan kadang adalah kita jadi terpecah belah dan mengapa ada politisi yang mengambil kesempatan ini sebagai panggung politik.
"Dalama kondisi seperti ini, kita seharusnya menjadi seperti lidi yang kuat, menyatu dan gerakan-gerakan untuk bersatu dan melawan," kata Muba lewat sambungan telepon seluler, Senin (14/5/2018).
Ia menambahkan, alangkah baiknya panggung politik jangan disangkutpautkan dengan panggung politik, karena hal itu sangat berbeda jauh.
"Kita harus melawan teroris, sehingga mereka tidak punya celah untuk mengotori Indonesia. Karena tujuan teroris untuk mengancam eksistensi negara dan bangsa. Bahkan mengancam kehidupan masyarakat," tegas Muba.