TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Mendekati hari penentuan pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan telah menunjukan titik nadir terang Ishak Mekki dan Yudha Pratomo yang akan memimpin Sumsel untuk periode 2018-2023.
Pasalnya Survei independen dari Lembag Studi Politik Nasional (LSPN) menunjukkan Ishak Mekki tertinggi elektabilitasnya dari calon lainnya.
Survei yang dikeluarkan oleh LSPN itu dilakukan dari tanggal 07 sampai 17 Mei 2018 dengan jumlah responden 1.000 orang dan margin of error 3,1% menghasilkan elektabilitas IM 27,60% mengungguli Dodi yang mendapat 25,43%.
Sedangkan Deru mendapat 22.05% dan Aswari meraih 8,10%, adapun yang masih belum menentukan pilihan (TT/Tj) 16.82%.
Seperti yang dijelaskan Pengamat Politik dan Direktur LSPN, Rizal Marhaini mengatakan hasil survei yang dilakukan kurang lebih satu bulan tersebut menghasilkan 3 poin penting yang berkaitan dengan kemenangan Pasangan Calon Ishak-Yudha.
"Ada tiga hal alasan mengapa Ishak Mekki unggul elektabilitasnya dari calon-calon lainnya, Pertama dari strategi, Kedua programnya sesuai dengan keinginan masyarakat, Ketiga langsung dirasakan oleh masyarakat," terang Bonggas saat di konfirmasi melalui telepon di Jakarta, Jumat (19/05/18).
Dari ketiga poin tersebut, sudah menjadi kewajaran Ishak Mekki tinggi secara elektabilitas, terlebih lagi isu pemerataan pembangunan jalan dan jembatan yang akan diselesaikan dalam tempo 1 tahun menjadi prioritas masyarakat Sumsel untuk memilihnya.
Kemudian, Isu bantuan UMKM Rp 10 juta bagi UMKM turut menaruh simpati masyarakat. Karena hal ini salah satu solusi untuk keluar dari kebuntuan perekonomian masyarakat Sumsel yang saat ini menurun.
"Pada dasarnya, masyarakat Sumsel sudah cerdas mereka akan memilih pemimpin yang transparan dalam menunaikan janji-janji politiknya. Dan Ishak Mekki berhasil membuat masyarakat Sumsel percaya dengan program-program yang beliau tawarkan kepada masyarakat," imbuh Rizal.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan, bahwa pasangan nomor urut tiga memiliki trend persepsi pemilih yang posisitif terkait dengan program-program yang ditawarkan dan pola kampanye yang bersentuhan langsung dengan pemilih.
"Selain daripada itu faktor Ishak Mekki sebagai figur yang bersih dari kasus hukum dan moral menjadi faktor pendorong pemilih untuk memilih paslon nomor urut tiga Ishak-Yudha," tambah Rizal lagi.