TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Kapal Pelni, KM Bukit Raya yang bocor setelah menabrak karang di perairan Selat Lampa, Natuna, Jumat (18/5/2018) hingga hari ini belum bisa ditarik ke pelabuhan terdekat.
Hingga Sabtu (19/5/2018) kapal tersebut masih berada di tengah laut, meskipun seluruh penumpangnya sudah dievakuasi ke pulau-pulau terdekat.
"Kapal masih berada di lokasi kejadian dan belum ditarik lagi. Tetapi penumpangnya sudah dievakuasi ke Midai dan Selat Lampa," ungkap Jamhur Ismail, Kepala Dishub Kepri kepada Tribun Batam, Sabtu pagi.
Jamhur mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, kapal tersebut mengalami kebocoran.
Baca: Kaesang Pangarep: Saya Wajib Membantu Ortu Tapi juga Minta Bayaran ke Bapak
Namun apa penyebab kebocoran itu belum diketahui secara pasti.
Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Direktur PT Pelni Harry Budiarto kepada Kabid Perhubungan Laut pada Dishub Kepri Azis Kasim Djou, kondisi kapal yang bocor sudah langsung diperbaiki sampai Jumat malam.
Perbaikan pun dilakukan terhadap kerusakan lain pada kapal tersebut.
Tim dari Jakarta akan datang untuk menyelam guna melihat kondisi kerusakan kapal dari bawah laut.
"Itu komunikasi saya dengan Direktur PT Pelni, Pak Ir Harry Budiarto," kata Azis.
Sebelumnya, Kasatpol Air Putih Polres Natuna Iptu Zulkarnain mengatakan KM Bukit Raya mengalami kebocoran di perairan Selat Lampa Natuna.
Baca: Giliran Pegawai Pertamina Jadi Tersangka Kasus Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan
"Memang benar KM Bukit Raya mengalami kebocoran. Tetapi semuanya sudah aman. Tidak ada korban jiwa," ungkap Iptu Zulkarnain, Kasatpol Air Polres Natuna.
Menurut Zulkarnain, kapal tersebut memuat 248 penumpang.
Namun, ada 150 penumpang sudah turun di Selat Lampa.
Sedangkan 98 penumpang lainnya hendak berlayar dengan tujuan Midai, Serasan dan Pontianak.
Semua penumpang di dalam kapal sudah dievakuasi ke darat dan tidak ada korban jiwa.
Kapal KM Bukit Raya dinakhodai oleh kapten Novi.