News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Merapi

Hujan Abu Merapi Sampai Cilacap, Sultan Imbau Warga Tetap Tenang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Sultan HB X Datang ke BPPTKG Pantau Langsung Aktivitas Gunung Merapi

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang ada di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah erupsi dua kali kemarin. Merapi erupsi pada pukul 02.56 WIB dan pukul 10.48 WIB.

Letusan ini diikuti dengan munculnya kolom asap setinggi 6.000 meter ke arah barat.

Durasi letusan selama empat menit dan suara gemuruhnya terdengar dari semua pos pengamatan.

Saat letusan terjadi, kabut tebal menutupi kawah, sehingga tidak terpantau kamera CCTV.

Akibat letusan ini, beberapa desa di Magelang seperti Kalibening dan Sumber terjadi hujan abu.

Di Kroya, Jawa Tengah warga juga mengaku terdampak hujan abu Merapi.

Dari informasi yang dihimpun, hujan abu tipis itu mencakup wilayah Banyumas, Cilacap hingga ke pesisir selatan Jawa Tengah.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, hujan abu tipis yang turun di wilayah Kroya dimungkinkan merupakan debu vulkanis dari erupsi Gunung Merapi.

Baca: KPK Tahan Bupati Buton Selatan dan Kontraktor Pengepul Suap

Menurut Teguh, hal itu disebabkan berdasarkan prakiraan kecepatan angin di ketinggian 18.000 feet kemarin pukul 10.00 hingga 15.00 WIB, berkisar 10 sampai 20 knot dari arah timur-timur laut menuju barat daya.

Sementara itu, kecepatan angin di ketinggian 5.000 feet pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, perkirakan 5 hingga 10 knot dari arah timur ke barat.

"Tadi pada pukul 10.00 WIB, pergerakan debu vulkanis dari Gunung Merapi tidak terdeteksi oleh citra satelit cuaca Himawari karena tertutup awan," katanya.

Sri Sultan HB X Datang ke BPPTKG Pantau Langsung Aktivitas Gunung Merapi (kolase Tribun Video)

Tidak hanya itu, warga di sekitar lereng Merapi juga mengaku sempat melihat pijar berwarna merah saat Merapi erupsi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun memastikan letusan Gunung Merapi sudah tidak lagi berupa letusan freatik melainkan masuk fase magmatik.

"Pijar merah adalah menunjukkan adanya material yang keluar dari dalam karena dorongan gas. Kami bisa menyebutkan (pijar merah) sebuah awal menuju magmatis," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida di Yogyakarta.

Baca: Pemuda yang Ancam Menembak Jokowi Tak akan Menjalani Proses Pidana

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini