News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota DPR Bangga Indonesia Punya Rumah Sakit Apung Tongkang Pertama di Dunia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ihwan Datu Adam, Anggota DPR RI Dapil Kaltim/Tara mendengarkan penjelasan dr. Lie Dharmawan PhD, Pendiri Yayasan Dokter Peduli didampingi Chandra Pemilik PT. MASA di ruang operasi rumah sakit apung Nusa Waluya II.

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Di sela-sela aktifitas kedewanan yang kini telah memasuki masa persidangan, Ihwan Datu Adam Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menyempatkan untuk menghadiri peresmian Rumah Sakit Apung Tongkang (barge) di Balikpapan.

Rumah sakit apung jenis ini adalah yang pertama di dunia.

“Adalah suatu kebanggaan bisa menghadiri dan melihat langsung rumah sakit apung ini, apalagi memiliki beragam fasilitas yang memadai untuk pelayanan kesehatan," ujar Ihwan, Sabtu (26/5/2018).

Ihwan pada kesempatan itu meninjau satu per satu ruangan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam satu kapal serta melihat langsung berbagai peralatan yang canggih untuk pelayanan medis termasuk untuk tindakan bedah minor dan mayor.

"Saya sampai lupa jika sedang berada di atas kapal, ruangannya nyaman, tak kalah dengan rumah sakit di kota-kota besar. Menjadi suatu kesyukuran besar, saudara-saudara kita yang ada di pelosok tanah air, khususnya di seputaran Maluku yang memiliki banyak daerah-daerah terpencil di kepulauan yang akan terlayani dan dapat mengakses fasilitas pelayanan kesehatan ini,” ujar Ihwan.

Rumah sakit apung ini merupakan sumbangan dari PT. Multi Agung Sarana Ananda (PT. MASA) dan didukung donatur lainnya, akan dikelola Yayasan Dokter Peduli yang diberi nama RSA Nusa Waluya II.

Rumah Sakit Apung Tongkang (Barge) Nusa Waluya II.

Dalam sambutan penerimaannya, dr. Lie A. Dharmawan, PhD, FICS, SpB, SpBTKV selaku pendiri Yayasan Dokter Peduli menyampaikan bahwa selain tindakan medis untuk pelayanan kesehatan sebagaimana umumnya, pada rumah sakit apung ini dilengkapi fasilitas yang memadai untuk pelayanan ibu hamil dan persalinan.

"Rumah sakit ini akan sangat membantu mengingat tingkat kematian ibu hamil dan anak di kawasan Maluku Barat Daya sangat tinggi. Selain itu juga untuk pelayanan tindakan reparasi gendang telinga atau timpanoplasti dan mastodektomi. Masyarakat di sana banyak yang mengalami kerusakan gendang telinga karena banyak yang bermata pencaharian sebagai penyelam tradisional untuk mencari kerang Mutiara," ujar dr Lie.

Lebih lanjut Ihwan menyampaikan meskipun saat beroperasi nanti pelayanan regulernya bukan di Kalimantan Timur dan Utara yang menjadi Dapilnya namun dia akan sepenuh hati dan mengajak kawan-kawan di Parlemen maupun di Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Kesehatan untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan program ini.

"Adalah kehormatan bagi saya untuk bisa mendukung program kemanusiaan seperti ini yang sangat dibutuhkan dan langsung terasa manfaatnya bagi rakyat, ” ujar Ihwan.

Dia menegaskan bahwa RSA jenis ini sangat fungsional bagi negara kepulauan seperti Indonesia mengingat 2/3 wilayah kita adalah lautan dan sering terjadi bencana, sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat dengan mudah dimobilisasi untuk menjangkau dan melayani daerah-daerah yang memerlukan.

"Bagi saya kerja-kerja kemanusiaan derajatnya di atas politik praktis yang dibatasi sekat-sekat Dapil. Kemanusiaan adalah intisari politik yang sejati,” pungkas Ihwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini