''Tapi dia lagi sama bapak ke Tanjungmorawa, karena aku telepon nggak diangkat-angkat," jawab Renta.
Kemudian Renta kembali menelepon tersangka Anderson maupun korban Lia.
Namun hp mereka masing-masing sama sekali tidak aktif.
"Pas aku telepon tersangka nggak aktif hpnya, lain curigaku. Karena dua-duanya nggak aktif hapenya, Apa anakku diperkosa," ucap Renta dalam hati.
Tak lama kemudian, Iting kembali menelepon dan berkata bahwa dirinya mendapatkan kabar.
Lalu Renta mulaI menduga-duga hingga menarik firasat yang sempat terucap didalam hati.
Baca: Curiga pada Anjing di Pantai, Ade Temukan Mayat Bertato Naga Terkubur Pasir, Ini Identitasnya
"Kalau ada dengar kabar jangan terkejut," sebut Iting sambil memutus telepon.
"Aku telepon lagi si Anderson dan Lia, tetap nggak aktif juga hapenya," katanya.
Lalu, Iting kembali menelepon dan mengingatkan kembali kalau ada mendengar kabar jangan terkejut.
Iting pun kembali mematikan telepon setelah mengulang percakapan itu.
Terus datanglah telepon dari anakku yang paling besar, Hardi mendapat kabar dari orang di sekitaran sana, bahwa Lia sudah tewas bersimbah darah di kamar mandi gereja.
"Menjerit dan terkejut langsung diriku, waktu mendengar kabar itu. sudah kayak bukan manusia rasanya," ucap Renta sedih.
Isak tangis langsung pecah di rumah dan tidak menyangka Lia bisa secepat itu pergi meninggalkan keluarga karena merupakan salah satu tulang punggung keluarga yang membantu keuangan.
Terlebih Renta yang berstatus janda dan hanya bekerja sebagai pemulung harus banting tulang untuk bisa menghidupi enam anaknya dirumah yang masih berstatus menyewa tersebut. (cr9/tribun-medan.com)
Editor: Joseph W Ginting