TRIBUNNEWS.COM, BATU - Tidak akan ada penutupan lokasi paralayang Gunung Banyak Kota Batu paska kecelakaan yang menimpa Cherly Aurelia (18), penerbang paralayang asal Kabupaten Jombang, selasa (12/6/2018).
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi usai konferensi pers di Kota Batu.
"Penutupan itu malah tidak berdasar. Karena Gunung Banyak sangat available sebagai lokasi paralayang," tegas Arif kepada Surya.
Meski begitu, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jatim tetap melakukan investigasi mendalam peristiwa yang menimpa Cherly.
Hasil dari investigasi itu, kata Arif, akan dijadikan evaluasi dan bahan perbaikan untuk olahraga paralayang.
"Kami akan terus gali dan investigasi. Nanti akan kami jadikan evaluasi dan perbaikan ke depan supaya hal seperti ini tidak terjadi dan terulang lagi," tegasnya.
Lebih lanjut, Arif berharap peristiwa ini tidak menyurutkan minat warga untuk menekuni olahraga itu, maupun berwisata paralayang.
"Semoga peristiwa ini tidak sampai membuat orang ter-demotivasi olahraga maupun berwisata paralayang. Kami pastikan, dalam paralayang mengikuti semua standar dan prosedur yang berlaku," pungkasnya.
Cherly Aurelia (18) terjatuh saat terbang di Gunung Banyak Kota Batu, Selasa (12/6/2018). Peristiwa itu membuatnya meninggal dunia.