TRIBUNJABAR.ID, SIMANINDO - Kapal Motor Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6/2018).
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6) sore pukul 17.30 WIB dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo ke Pelabuhan Tigaras.
Data terakhir yang didapat Tribun-Medan.com dari Korem 022/Pantai Timur/Kodam I/BB, korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang masih dinyatakan hilang berjumlah 186 orang.
Data korban yang hilang, selamat, dan meninggal tersebut diverifikasi dan ditandatangani oleh Kepala Seksi Intelijen Letnan Kolonel Inf Sutan Lubis, a.n Komandan Korem 022/Pantai Timur.
Riko Sahputra, satu di antara korban selamat menceritakan kepada Tribun-Medan.com, bahwa awal kapal berangkat dengan kondisi normal.
Saat di tengah danau, ombak semakin kencang. Lalu kapal oleng ke kanan tiga kali lalu terbalik dan tiba-tiba karam.
"Penumpang berjatuhan ke Danau Toba. Mereka terombang-ambing sekitar satu jam di tengah danau hingga datangnya pertolongan. Kami ada satu jam di tengah danau. Aku pegang helem," ujar Riko Sahputra saat dirawat di Puskesmas Simarmata Jalan Raya Simanindo, Selasa (19/6/2018).
Dari yang ia saksikan, penumpang kapal beragam. Terdiri dari anak-anak dan orang tua. Rata-rata mereka yang menumpangi kapal merupakan rombongan.
Kapal nahas tersebut diduga karam akibat kelebihan kapasitas, cuaca buruk, dan human error.
"Kapal kelebihan penumpang, akibatnya tali kemudi lepas. Ditambah lagi cuaca buruk, angin kencang dan ombak, kapal oleng," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba dilansir dari Kompas.com, Senin (18/6/2018).