Laporan Wartawan Banjarmasin Post Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Kasus pencurian uang dengan cara pecah kaca mobil kembali terjadi di Palangkaraya.
Selama dua bulan terakhir iniĀ terjadi sebanyak tiga kali kasus pencurian uang nasabah dengan cara memecahkan kaca mobil.
Dari tiga kasus tersebut, polisi baru mengungkap satu kasus yakni kasus pencurian pecah kaca mobil di Jalan Temanggung Tilung yang terjadi bulan lalu.
Kasus tersebut berhasil terungkap, setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Pelaku yang dibekuk polisi merupakan warga Kalimantan Timur dan memang spesialis pencuri uang nasabah bank dengan cara pecah kaca mobil di Kalsel, Kalteng, hingga Kalbar.
Polisi juga masih memburu pelaku pencurian yang sama yang terjadi di depan ruko di jalan Tjilik Riwut km 2 seberang Pasar Kahayan Palangkaraya, namun sampai saat ini belum terungkap pelakunya.
Kejadian ketiga kembali terulang, Jumat (29/6/2018) sore.
Sebuah Mobil Toyota Yaris milik Ruliyatna dibobol pencuri pada saat diparkir di sebelah Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalteng jalan Jenderal Sudirman, Palangkaraya.
Korban mengaku, tidak menyangka saat memarkirkan mobil di pinggir jalan seberang kantor PU Provinsi Kalteng, sekitar satu setengah jam kemudian, melihat kaca mobil dalam keadaan pecah dan uang Rp20 juta yang baru diambil dari bank digondol pencuri dengan cara memecah kaca mobil.
Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus pencurian uang nasabah bank dengan cara memecahkan kaca mobil tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya. Saat itu uang kontan ditaruh di bawah kursi depan mobil," ujar Kapolres.
Sasaran pencuri biasanya para nasabah bank yang ada di Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang menjadi was- was, ketika mengambil uang di bank.
Betapa tidak, dalam dua bulan ini para pencuri ternyata masih berani beroperasi dengan cara mengintai nasabah bank.
"Memang bikin takut kejadian itu, karena yang jadi target nasabah bank, makanya ketika ambil uang besar saya biasa minta kawal polisi agar aman,"ujar H Syahfitri, salah seorang pengusaha di Palangkaraya, Sabtu (30/6/2018).