Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, MUARA BADAK - Abdul Rasyid (50), warga Desa Solo Palai, Kecamatan Muara Badak mengalami luka berat usai bergelut dengan individu orangutan dewasa.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/6/2018) kemarin, sekitar pukul 14.30 Wita di Nilam 16, simpang Satelit 3 Vico Indonesia, Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara.
Saat itu Abdul Rasyid tengah mengendarai kendaraan roda dua menuju Nilam Kampung guna mengecek rumahnya.
Di perjalanan korban melihat orangutan dengan ukuran yang cukup besar berada di pinggir jalan tersebut.
Saat korban dan orangutan berjarak sekitar 2 meter, orangutan itu langsung menerkam korban, yang membuat korban terjatuh dari motornya.
Baca: Klaim Kemenangan Parpol di Pilkada Serentak, Upaya Pisahkan Jokowi dan PDIP
Perkelahian antara korban dan orangutan pun tak terhindarkan, dengan cepat orang utan itu menggigit tangan kiri korban.
Abdul bukan tanpa perlawanan untuk dapat lepas dari gigitan tersebut, dia sempat memukul badan orangutan namun tidak kunjung lepas gigitan itu.
Sampai akhirnya Abdul memukul orangutan ke bagian matanya, yang membuat orangutan melepaskan gigitannya, lalu melarikan diri ke hutan bersama anak-anaknya.
Akibat kejadian itu, Abdul mengalami patah tangan kiri, jari tengah patah, dan tangan kanan mengalami luka serius.
"Usai mendapat laporan itu, kita langsung ke lokasi kejadian, dan melakukan pengamanan di sekitar lokasi, karena saat itu terdapat beberapa warga yang ingin memburu orangutan itu," ucap Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti, melalui Kapolsek Muara Badak, Iptu Yusuf, Sabtu (30/6/2018).
Baca: Hari Ini Bangkai KM Sinar Bangun akan Ditarik, Jenazah Korban Berada di Kedalaman 450 Meter
"Kita beri pengertian kepada warga, bahwa orang utan merupakan salah satu hewan yang dilindungi, dan siapa yang memburu bakal berhadapan dengan hukum," tambahnya.
Dia menjelaskan, kemunculan orangutan di sekitar lokasi tersebut bukan pertama kalinya, warga memang kerap melihat orangutan, namun baru kali ini melakukan penyerangan terhadap warga.
"Di samping kanan dan kiri jalanan itu memang hutan, dan warga beberapa kali melihat kemunculan orangutan," ungkapnya.