News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba

ROV yang Memiliki Lengan Robotik Diturunkan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga bersama keluarga korban tenggelam KM Sinar Bangun menyalakan lilin dan berdoa untuk korban di Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (24/6/2018). Kegiatan tersebut untuk mendoakan para korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Laporan Wartawan Tribun Medan/Arjuna Bakkara

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Basarnas mendatangkan alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang lebih canggih setelah robot ROV bawah air milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengalami kendala pada saat merekam kondisi jenazah korban penumpang KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba.

Dan lamtalmal I Belawan, Laksma Ali Triswanto kepada Tribun membenarkan sampai saat ini ROV terlilit tali kapal di dasar danau.

Pihak TNI AL ikut dan berusaha membantu Basarnas untuk melapaskan lilitan tersebut.

"Iya, benar. Kita juga sedang ikut dan berusaha melepaskan tali itu. Caranya jangkar yang diturunkan dapat melilit di ROV,"ujar Ali di Pelabuhan Tiga Ras, Sabtu (30/6/2018).

Terkait visual terkini, kata Ali masih sesuai yang sebelumnya direkam.

Jenazah yang terekam masih pada posisi tetap.

Untuk membantu evakuasi jenazah ROV akan didatangkan dari Surabaya.

Direncanakan akan tiba hari ini dengan menggunakan pesawat hercules. 

Terkait ukuran, alat tersebut jauh lebih besar dari ROV sebelumnya. Untuk keseluruhan, peralatan sebanyak tiga kontainer.

"Alat baru ini akan sampai hari ini. Insyaallah sedang diusahakan. Lalu kapal ferry akan membawa kontainer ini. Ukurannya cukup besar hingga total keseluruhan tiga kontainer. Kita doakan hari ini bisa sampai," kata Ali.

 Saat disinggung tentang alat yang didatangkan dari Singapore, dirinya menyebut bahwa alat yang dimaksud adalah ROV yang akan didatangkan dari Surabaya.

"Alat itu milik perusahaan swasta Indonesia namun dibuat di Singapur,"jelasnya.

Alat tersebut difokuskan untuk mengangkat korban. Sementara penggunaan pukat juga akan dipertimbangkan agar tidak sampai merusak keutuhan tubuh jenazah para korban.

Ketika evakuasi, untuk penyelam sudah siap turun. Namun diakuinya, akibat beberapa kendala penyelam hanya bisa turun 50 meter.

Arus air di kedalaman 20-30 meter juga kencang. Sedangkan untuk di dasar danau diperkirakan mimim  arus, sehingga posisi jenazah diperkirakan tetap di posisi. (cr1/tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul ROV Milik BPPT Tersangkut, Basarnas Datangkan yang Lebih Canggih, Punya Lengan Robotik, http://medan.tribunnews.com/2018/06/30/rov-milik-bppt-tersangkut-basarnas-datangkan-yang-lebih-canggih-punya-lengan-robotik.
Penulis: Arjuna Bakkara
Editor: Joseph W Ginting

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini