Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara
TRIBUNNEWS.COM, TIGARAS - Tim gabungan menghentikan evakuasi KM Sinar Bangun di kedalaman 450 meter perairan Danau Toba, Selasa (3/7/2018).
Selanjutnya, mengenang tragedi dan para penumpang yang hilang, Pemkab Simalungun membangun monumen kapal di Pelabuhan Tigaras.
Sebelum peletakan batu pertama pembangunan monumen itu, diadakan doa versi agama masing-masing.
Bagi yang beragama Islam melaksanakan Salat Gaib. Kemudian yang beragama Kristen kebaktian bersama.
Syekh Ahmad Sabban Rajaguguk didaulat menjadi Imam dalam Salat Gaib.
Baca: Tabur Bunga di Lokasi KM Sinar Bangun Tenggelam Diwarnai Tangis Histeris Keluarga Korban
Pantauan Tribun Medan, suasana haru sangat terasa di Pelabuhan Tigaras. Banyak keluarga korban menangis dan histeris.
Mereka tak kuasa menahan air mata, bahkan hampir pingsan.
Keluarga korban berusaha saling menguatkan pada peristiwa duka itu.
KM Sinar Bangun tenggelam pada 18 Juni 2018. Diduga kuat karena cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Tragedi ini menjadi duka nasional. Komunitas dari berbagai kota telah menggelar aksi doa bersama dan 1000 lilin atas tenggelamnya KM Sinar Bangun. (cr1/tribunmedan.com)