TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa kebakaran menimpa rumah milik Harjowiyono (90), warga Pedukuhan Kaligayam, Desa Kulur, Kecamatan Temon, Kamis (12/7/2018).
Kakek yang tinggal seorang diri itu turut tewas dalam kejadian tersebut.
Api diketahui sudah membesar dan melahap bangunan rumah dari kayu dan anyaman bambu tersebut sekitar pukul 15.00.
Tubuh Harjowiyono ditemukan tergeletak kaku dan hangus di bagian sudut belakang rumah setelah api berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran dibantu warga sekitar.
Tak ada warga yang tahu persis kejadian tersebut.
Meski ada beberapa rumah yang berdampingan dengan rumah korban, suasana sekitar lokasi saat kejadian itu tengah sepi.
Diduga api berasal dari tungku bakar yang digunakan kakek tersebut untuk merebus air guna keperluan mandi.
Air lalu membesar dan melahap bangunan tersebut.
"Diperkirakan korban hendak memasak air untuk mandi. Namun, apakah nyala api terlalu besar atau bagaimana, tidak ada yang tahu karena tidak ada saksi saat kejadian," kata Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri Purnomo.
Tiadanya saksi yang menyaksikan kejadian itu membuat polisi kesulitan mengungkap penyebab tewasnya kakek tersebut.
Dimungkinkan korban sempat mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api meski tak berhasil.
Hal itu menurut Setyo terindikasi dari posisi tubuh korban saat ditemukan berada di dekat area jamban yang ada di bagian sudut belakang rumah berukuran sekitar 4x5 meter tersebut.
Posisi tubuh korban itu juga memunculkan dugaan polisi bahwa korban terjebak kobaran api dalam rumah dan tak bisa menyelamatkan diri.
Ini lantaran rumah tersebut hanya memiliki satu akses pintu saja di bagian depan rumah.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Dilihat dari lokasinya, diperkirakan korban mendekati letak adanya air untuk menyelamatkan diri ataupun hendak memadamkan api tapi tidak berhasil."
"Kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya namun kemungkinan korban ini terjebak di dalam rumah. Nanti lihat hasil pemeriksaan medis," kata Setyo.
Cucu mantu korban, Raharjo mengatakan, setiap hari sang kakek tinggal sendirian di rumah tersebut dan kondisinya sudah sulit bergerak karena faktor usia.
Kebutuhan makan diantarnya langsung ke rumah sang kakek dan dirinya selalu menyempatkan mampir saat jam istirahat kerja.
Pun, siang sebelum kejadian dirinya sempat menengok sang kakek.
"Kemungkinan apinya dari saat simbah masak air untuk mandi," kata dia.(*)