Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kasus penemuan mayat perempuan muda yang tersangkut di batang kayu di Sungai Umban, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru beberapa waktu lalu, sempat menjadi perhatian masyarakat.
Korban yang belakangan diketahui bernama Tri Murtini (24), ternyata merupakan korban pembunuhan sadis.
Saat itu, jasadnya ditemukan dalam kondisi tragis. Dimana sudah membusuk, dan nyaris bugil, hanya mengenakan pakaian bagian atasan saja (baju).
Terkait temuan itu, pihak kepolisian langsung mengambil tindakan dengan melakukan pendalaman.
Baca: Makin Seru, Isu Tarik Menarik Antara Prabowo dengan Anies Baswedan
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto didampingi Kasat Reskrim Kompol Bimo Ariyanto, saat gelaran ekspos, Jumat (13/7/2018) menjelaskan, dengan di-back up Ditreskrimum Polda Riau, pihaknya pun melakukan serangkaian penyelidikan.
"Awal pengungkapan kita mulai dari TKP. Kemudian jasad korban kita otopsi. Kita menemukan ada dugaan kekerasan terhadap korban sehingga dilakukan penyelidikan lanjutan," ungkap Susanto.
Dibeberkan dia, petugas mencoba menelusuri, siapa orang terakhir yang bersama korban, sebelum korban ditemukan meregang nyawa.
Alhasil, setelah mendapatkan banyak informasi dan bukti petunjuk, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku pembunuhan. Dia ditangkap selang beberapa hari jasad korban ditemukan.
Pelakunya adalah pria berinisial AS alias Andre (27) yang tak lain merupakan kekasih korban.
"Selain pelaku, kita amankan juga barang bukti seperti HP, sendal dan pakaian korban, dan sebuah balok kayu," ucap Susanto lagi.
Dijelaskan orang nomor satu di jajaran Polresta Pekanbaru ini, adapun motifnya yakni dipicu cekcok dan perselisihan.
"Barang-barang milik korban diminta pelaku, namun korban menolak. Akhirnya terjadi percekcokan hingga pembunuhan," jelas dia.
Susanto menambahkan, antara pelaku dan korban memang punya hubungan spesial.
Keduanya berkenalan di media sosial, dan hubungannya belum berlangsung lama.
Susanto menerangkan, korban sendiri dihabisi nyawanya oleh pelaku dengan cara dipukul dengan balok kayu dan diikat dengan pakaian.
Jasad korban lalu dibuang ke sungai.
Menurut informasi, sebelum-sebelumnya, pelaku diduga sering memukuli korban.
"Informasi dari teman-temannya begitu," pungkas Kapolresta.
Saat ditanyai apakah korban sempat disetubuhi sebelum dibunuh, Susanto menampiknya.
"Dari hasil pemeriksaan otopsi tidak ada," katanya.
Sementara itu, ayah korban Selamat Riyadi (64) kepada Tribun mengatakan, ia tak pernah mengira anak perempuannya bernama Tri Murtini (24) harus meregang nyawa dengan cara yang tragis.
Namun Selamat mengaku kini sudah mengikhlaskan kepergian anak bungsunya itu.
Selamat mengungkapkan kematian korban pada dasarnya sudah takdir dari yang maha kuasa.
Saat ditemui Tribun di kediamannya di Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Kamis (5/7/2018), Selamat bercerita soal kenangannya terhadap sang anak semasa masih hidup.
Disebutkan Selamat, Tri Murtini sejak beberapa tahun belakangan memilih untuk tinggal di kos-kosan yang tak jauh dari rumah.
Sehari-hari Tri Murtini menjadi karyawan di tempat penjualan bakso bakar. Dia memang memilih untuk hidup secara mandiri.
Hanya sesekali saja, anak ketiga dari tiga bersaudara itu pulang ke rumah menemui Selamat.
"Terakhir ketemu saya pas malam takbiran, hari Kamis (14/6/2018). Saat itu dia mengadu baru jatuh dari motor, minta dibawa berobat. Setelah berobat saya sarankan dia istirahat ke rumahnya," ungkap Selamat mengenang kembali hari terakhir bertemu dengan anak kesayangannya itu.
Lanjut Selamat, sejak malam itu, dirinya tak lagi pernah bertemu dengan Tri Murtini. Dia mencoba mencari ke kos-kosan sang anak.
Di sana dia mencoba mencari informasi ke tetangga sekitar. Ternyata diketahui Tri Murtini sudah tak terlihat lagi sejak Selasa (19/6/2018).
Kecemasan semakin meliputi hati Selamat. Dirinya terus berupaya mencari keberadaan sang anak.
Hingga pada akhirnya, temuan jasad perempuan muda di Sungai Umban menjawab kekhawatiran Selamat.
Jasad perempuan malang itu teridentifikasi sebagai Tri Murtini, anak gadis Selamat yang selama ini dia cari-cari keberadaannya.
"Ya itulah, ternyata ketemu sama anak saya di kamar mayat di RS Bhayangkara," papar dia sambil menghela nafas, menahan sesak di dadanya.
Ketika itu, matanya juga berkaca-kaca. Dia juga sesekali berderham, menahan tangis.
Tampak jelas kesedihan mendalam masih meliputi diri Selamat pasca mengetahui anaknya meninggal dunia dengan cara tak wajar.
Saat ditanyai soal sosok pembunuh yang juga merupakan kekasih Tri Murtini, Selamat mengaku tak tahu menahu.
"Tak tau jelasnya seperti apa. Pas hari saya dipanggil ke Polresta lah saya baru lihat dia. Oh, ternyata ini dia yang sudah membunuh anak saya," beber Selamat.
Dalam pertemuan singkat itu, Selamat sempat berujar kepada pelaku.
"Saya tanya ke dia, apa kamu ndak punya hati nurani. Kok sampai tega membunuh anak saya seperti itu. Tapi dia cuma bisa diam saja," jelas pria gaek ini.
Meski sakit hati, Selamat kini hanya bisa pasrah menyerahkan proses hukum terhadap pelaku ke pihak kepolisian.
"Saya minta dihukum seberat-beratnya. Sesuai dengan perbuatan yang sudah dilakukannya kepada anak saya," tandas dia.
Untuk diketahui, pembunuh Tri Murtini yakni pria berinisial AS ditangkap beberapa hari selang jasad Tri Murtini ditemukan.
AS mengaku tega membunuh korban lantaran ingin menguasai harta benda korban.
Namun lantaran korban melakukan perlawanan, AS pun melakukan pembunuhan itu dan membuang jasad korban ke sungai.
Sebelum korban dibunuh, pelaku sempat membawa korban jalan-jalan ke daerah Sungai Hijau di Bangkinang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Terungkap Cara Serta Motif AS Membunuh dan Buang Jasad Kekasihnya ke Sungai Umban,