TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Cuaca buruk yang terjadi di jalur penyeberangan Sanur membuat fastboat tidak beroperasi.
Hendra Sucikra, pemilik kapal El Rey Sucikra dengan rute penyeberangan Sanur-Nusa Penida dan Lembongan mengaku pasrah dengan kondisi cuaca buruk yang terjadi belakangan ini.
Namun ia mengatakan akan selalu mengikuti anjuran Syahbandar dalam beroperasi.
"Namanya gak dikasih berangkat sama syahbandar, kita harus ikut di sana. Apalagi ada surat tembusannya," kata Hendra, Kamis (19/9/2018)
Sementara yang men-cancel pemberangkatan hari ini melalui angkutan kapalnya El-Rey Junior disebutkan mencapai 230 orang.
"Itu yang cancel darijam 8 sampai jam 11 ada 230 orang. Yah, kita mau berbuat apa? Yang kita cari kan keselamatan," ujarnya.
Baca: Bayi Kembar yang Meninggal di Jalan Ratna Bukan karena Abortus, Diduga Dibunuh Orangtuanya
Hendra mengatakan pihaknya belum mengalami kerugian karena kapalnya tidak jalan.
Tiap hari kalau trip kan ada 3 kali trip atau enam kali jalan. Biasanya memuat sekitar 300 sampai 350 orang.
"Kerugian sih gak ada yah. Kan kapal kita ini diam, jadi minyak dan operasional lain tidak jalan. Kecuali misalkan kita jalan dari sana terus ke sini kosong, itu baru dah," tambah dia.
Ia juga mengaku bersyukur karena informasi mengenai cuaca selalu diterimanya tepat waktu.
"Dari kemarin kita sudah tahu karena sudah ada pemberitahuan. Paling cepat kita terima info seputar cuca itu sehari atau dua hari sebelumnya. Misalkan hari ini, kita sudah ada informasi cuaca untuk besok," kata dia.
Ia berharap tanggal 21-22 kapalnya sudah bisa jalan kembali dengan tetap mengacu pada syahbandar.
"Yah begini kalau sudah ketemu sama alam susah untuk pastikan. Mungkin beberapa hari kedepan baru bisa berangkat, sekitar tanggal 21-22," harap dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Hendra Pasrah Kehilangan 230 Orang Calon Penumpang di Sanur Akibat Gelombang Tinggi